Suara.com - Kualitas udara sangat buruk di kawasan Jabodetabek terus disorot masyarakat dalam satu minggu terakhir. Isu ini juga menjadi topik hangat dalam berbagai diskusi di media sosial, terutama terkait penyebab utama dari penurunan kualitas udara tersebut.
Ucapan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar pada tahun 2021 yang lalu lantas menjadi viral lagi di platform media sosial.
Pasalnya, melalui akun resmi Twitter-nya, politisi dari Partai NasDem ini secara terbuka mendukung tindakan deforestasi untuk mendukung proyek-proyek pembangunan.
"Proyek-proyek besar pada era pemerintahan Presiden Jokowi harus berlanjut tanpa terhambat oleh pertimbangan emisi karbon atau deforestasi," tulis Menteri Siti dalam cuitannya di Twitter pada November 2021.
Ungkapan ini kemudian menuai kecaman dari ribuan warganet, mengingat Siti Nurbaya seharusnya memiliki pandangan pro-lingkungan.
Media-media internasional juga turut memberitakan tentang cuitan Menteri Siti Nurbaya Bakar. BBC mencatat bahwa pernyataan Siti Nurbaya bertentangan dengan komitmen yang diungkapkan oleh Presiden Jokowi dalam Konferensi Perubahan Iklim ke-26 (COP26).
"Walaupun Presiden Joko Widodo telah menandatangani kesepakatan terkait pelestarian hutan, pernyataan Menteri Siti menggarisbawahi bahwa pembangunan tetap menjadi prioritas utama Indonesia," demikian laporan dari BBC pada Kamis, 5 November 2021.
Media Australia, The Canberra Times, juga mengulas mengenai ketidakjelasan langkah-langkah Indonesia dalam hal deforestasi, mengingat pernyataan Menteri Siti yang datang tak lama setelah Presiden Jokowi berjanji di COP26.
"Menteri Lingkungan Hidup Indonesia menolak rencana global untuk mencapai zero deforestasi pada tahun 2030 sebagai tindakan yang 'tidak sesuai dan tidak adil', hanya beberapa hari setelah negaranya bergabung dengan lebih dari 100 negara dalam komitmen zero deforestasi," begitu laporan dari The Canberra Times.
Baca Juga: Heru Budi Sebut Kebijakan WFH Bukan untuk Atasi Polusi Jakarta, Tapi Urai Kemacetan
Setelah mendapatkan kritik yang luas, Menteri Siti Nurbaya lantas mengklarifikasi bahwa Presiden Jokowi mendukung pembangunan dan perlindungan lingkungan harus berjalan sejalan.
"Presiden Jokowi juga menekankan bahwa setiap Kementerian dalam proses pembangunan harus mempertimbangkan dampak lingkungan. Pesan ini sudah diimplementasikan dalam langkah-langkah lapangan yang sedang berlangsung saat ini," tegas Siti Nurbaya Bakar.
Organisasi Greenpeace Indonesia juga pernah mengkritik pernyataan Siti Nurbaya Bakar yang dianggap bertentangan antara kepentingan pembangunan dan perlindungan lingkungan.
Muncul diskusi di media sosial yang menyatakan bahwa penyebab utama polusi udara bukanlah kendaraan bermotor, melainkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Namun, Kementerian LHK membantah hal ini.
Menteri Siti Nurbaya Bakar menyatakan bahwa penyebab utama penurunan kualitas udara adalah kendaraan bermotor, bukan PLTU.
Berita Terkait
-
Siap-siap! DKI Kaji Penerapan Sistem '4 In 1', Begini Penjelasan Gubernur Heru
-
Heboh! Jokowi Batuk 4 Minggu Akibat Polusi Udara, Ahli Gizi Saran Konsumsi 4 Makanan Ini
-
Kerek Kualitas Udara Jakarta, Pemprov DKI Kaji Efektivitas Sistem 4 in 1
-
Jakarta Darurat Polusi Udara, Anies Sebut Penyebabnya PLTU di Sekitar Ibu Kota
-
Heru Budi Sebut Kebijakan WFH Bukan untuk Atasi Polusi Jakarta, Tapi Urai Kemacetan
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
IHSG Loyo di Akhir Perdagangan ke Level 8.300, Diwarnai Aksi Ambil Untung Hari Ini
-
Inovasi Daur Ulang Sampah Plastik BRI Dapat Dukungan Menteri UMKM dan Raffi Ahmad
-
Gubernur BI: Redenominasi Rupiah Perlu Waktu 6 Tahun
-
Hampir Rampung, Ini Kelebihan Kilang Minyak Balikpapan yang dikelola Pertamina
-
Buruh Tolak Kenaikan Upah 3,5 Persen: Masak Naiknya Cuma Rp80 Ribu
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
Jamkrindo Catatkan Laba Sebelum Pajak Rp 1,28 Triliun Hingga Oktober 2025
-
Sumbang PDB 61 Persen, UMKM RI Harus Naik Kelas
-
Kementerian UMKM Buka-bukaan Harga Satu Balpres Baju Thrifting
-
Serahkan Rp 6 Triliun ke BSN, BTN Akan Terbitkan Obligasi Untuk Tambah Modal