Suara.com - Beberapa hari yang lalu, Ketua Umum Partai Gerindra dan kandidat calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengungkapkan mengenai tekadnya untuk melanjutkan program ekonomi Presiden Joko Widodo, jika dirinya berhasil terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024. Ia pun menyinggung soal Jokowinomics. Apa itu Jokowinomics?
Bagi kalian yang penasaran dengan apa itu Jokowinomics, simak penjelasan tentang istilah kekinian yang dipakai Prabowo berikut ini.
Prabowo menyinggung perihal Jokowinomics baru-baru ini. Tepatnya, saat dirinya menjadi pembicara pada sesi pemaparan strategi transformasi bangsa menuju Indonesia Emas 2045, di Seminar Ekonomi Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Balroom Hotel Bidakara, Jakarta, pada hari Selasa (15/8/2024).
Prabowo menilai program ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowinomics) sebagai aplikasi nyata dari Ekonomi Pancasila yang fokusnya adalah menyejahterakan masyarakat. Selama ini Anda mungkin sudah pernah mendengar istilah Jokowinomics. Memangnya, apa itu Jokowinomics?
Apa Itu Jokowinomics
Indonesianis James Guild mengenalkan istilah Jokowinomics ini dengan tujuan untuk menggambarkan gaya kebijakan ekonomi Presiden Joko Widodo. Menurut Guild, Presiden Joko Widodo hendak menciptakan kesejahteraan ekonomi yang lebih merata melalui pembangunan-pembangunan infrastruktur fisik.
Pembangunan ini banyak bertumpu pada BUMN, sehingga beberapa pihak menyebut bahwa Presiden Joko Widodo sedang menerapkan state capitalism.
Jokowinomics dinilai membuat Presiden Joko Widodo mengorbankan beberapa hal. Salah satunya adalah citra progresifnya karena harus membuat kesepakatan dengan oligarki dan elite politik.
Menurut Prabowo Subianto, prinsip ekonomi Pancasila adalah suatu kegiatan ekonomi yang didasarkan pada prinsip bangsa Indonesia. Bahwa ekonomi harus dapat wujudkan persatuan nasional, menjunjung tinggi kemanusiaan, berpihak pada kepentingan nasional, egaliter dan kerakyatan, serta berkeadilan sosial.
Baca Juga: PAN Tegaskan Acara Deklarasi Dukung Prabowo Subianto Legal; Ada Izin dari Staf Museum
Sejumlah bentuk program konkret dari ekonomi Pancasila yang dijalankan oleh Presiden Joko Widodo di antaranya adalah Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Program Keluarga Harapan, dan BLT Dana Desa.
Sebagian besar program itu adalah untuk membantu masyarakat kecil, dan Prabowo menyampaikan bahwa dirinya akan meneruskan program-program itu jika terpilih menjadi presiden di 2024 nanti.
Sebagai tambahan informasi, perspektif ekonomi Pancasila memang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia sebagai bagian dari strategi transformasi bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Sedikitnya ada 10 fokus kebijakan menuju Indonesia Emas yang dipaparkan oleh Prabowo. Di antaranya adalah ketahanan pangan (ketahanan energi, ketahanan air), pengentasan kemiskinan, kesehatan dan farmasi, pendidikan, sains dan teknologi, pertahanan, industrialisasi, reformasi politik, hukum dan birokrasi, serta transformasi keuangan negara.
Itulah penjelasan singkat mengenai apa itu Jokowinomics yang perlu Anda ketahui.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini, Simak Saham-saham Cuan
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening