Suara.com - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengusulkan agar forum bilateral antara Indonesia dan Vietnam diaktifkan kembali guna meningkatkan perdagangan antara kedua negara.
Usulan tersebut mendapat sambutan positif dari pihak Vietnam karena pertemuan bilateral antara kedua negara sempat terhenti akibat pandemi COVID-19. Zulkifli Hasan, yang biasa disapa sebagai Zulhas, mengenai pertemuan bilateral dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam, Nguyen Hong Dien, dalam rangka Pertemuan ke-55 Para Menteri Bidang Ekonomi ASEAN dan Pertemuan Lainnya di Semarang, Jawa Tengah.
Selain mengusulkan forum bilateral, Zulhas juga menyatakan minatnya untuk mengunjungi Vietnam bersama pelaku usaha Indonesia di sektor agrikultur, perikanan, industri kendaraan listrik, dan pengolahan logam tanah jarang (rare earth) untuk menjajaki kerja sama bisnis dengan pelaku usaha Vietnam.
Di sisi lain, Menperindag Vietnam, Nguyen Hong Dien, menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Indonesia dan berharap bahwa reaktivasi forum bilateral dapat mengurangi hambatan dalam perdagangan.
Vietnam juga berencana membawa pelaku usaha ke Forum Bisnis yang diselenggarakan sehubungan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan diadakan pada September 2023 di Jakarta. Mereka juga tertarik untuk bertemu dengan eksportir Indonesia yang terlibat dalam komoditas jagung dan minyak sawit mentah (CPO).
Zulhas menanggapi hal ini dengan menyatakan kesiapannya untuk mengatur pertemuan antara pelaku usaha Vietnam dengan produsen CPO terbesar di Indonesia.
Pada paruh pertama tahun 2023, total perdagangan antara Indonesia dan Vietnam mencapai 6,22 miliar dolar AS. Sementara itu, pada tahun 2022, total perdagangan kedua negara mencapai 13,31 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 11,06 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia ke Vietnam pada tahun 2022 mencapai 8,49 miliar dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Vietnam mencapai 4,82 miliar dolar AS. Dengan demikian, Indonesia memiliki surplus neraca perdagangan sebesar 3,67 miliar dolar AS.
Berita Terkait
-
Kalah dari Malaysia, Robi Darwis Ingatkan Timnas Indonesia U-23 Tak Boleh Lengah Terhadap Timor Leste
-
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia U-23 vs Timor Leste di Piala AFF U-23 2023
-
Bangga! Ini 4 Fakta Tim Basket Putri Indonesia Usai Juarai Division B Asia
-
Shin Tae-yong Update Kondisi Pemain Timnas Indonesia U-23 Jelang Lawan Timor Leste di Piala AFF U-23 2023
-
Jelang Hadapi Timor-Leste, Timnas U-23 Diharapkan Main Tanpa Beban
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Berkat PNM, Aan Andasari Sukses Kembangkan Sampah Jadi Peluang Usaha
-
Cara Pencairan BLT Kesra di Kantor Pos, Bisa Diwakilkan dengan Syarat
-
CBDK Mendadak Diborong: Harga Saham Naik Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Pemerintah Siapkan Skema Ini untuk Selamatkan Pedagang Thrifting Lokal
-
Purbaya Akan Bantu Masalah Investasi Pengusaha: Kemampuan Saya Setingkat Abu Nawas
-
Banjir-Longsor Melanda Sumatera, ESDM Sebut Lokasi Tambang Jauh dari Titik Bencana
-
Jelang Tutup Tahun, Fintech Restock Sudah Gelontorkan Dana Rp3,6 Triliun
-
Apakah Deposito Bisa Tambah Kekayaan? Ini Penjelasannya
-
ESDM Bicara Kapan Jaringan Listrik Hingga BBM di Wilayah Terdampak Banjir Sumatera Kembali Normal
-
Gegara Aturan Baru, Industri Tembakau Disebut Terancam Mati Pelan-Pelan