Suara.com - Profil Thaksin Shinawatra, mantan Perdana Menteri Thailand baru-baru ini semakin banyak dicari. Hal ini tentu tidak terlepas dari kembalinya Thaksin Shinawatra usai mengasingkan diri selama 17 tahun setelah mendapat dakwaan atas penyalahgunaan status.
Penasaran dengan sosok yang kini sudah kembali ke tanah kelahirannya tersebut? Simak informasi berikut untuk lebih mengenalnya.
Profil Thaksin Shinawatra
Thaksin lahir pada 26 Juli 1949 di Desa San Kamphaeng, Provinsi Chiang Mai, di utara Thailand. Ia berasal dari keluarga pedagang yang tinggal di rumah kayu bertingkat dua di depan pasar. Ia bersekolah di desa itu hingga usia 15 tahun, kemudian melanjutkan ke Monfort College di Kota Chiang Mai.
Setelah lulus SMA, Thaksin masuk ke Akademi Kadet Polisi dan menjadi lulusan terbaik pada 1973. Ia kemudian menjadi polisi dan melanjutkan pendidikan S2 di Eastern Kentucky University pada 1975, serta S3 di Sam Houston State University pada 1978. Ia kembali ke Thailand dan menikah dengan Potjaman Na Pombejra pada 1980. Mereka dikaruniai tiga anak: Panthongtae, Pinthongtha, dan Paetongtarn.
Karir politik
Thaksin memasuki dunia politik pada tahun 1994 dengan bergabung bersama Partai Palang Dharma. Ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada 1994-1995 dan Wakil Perdana Menteri pada 1995-1996.
Ia kemudian mendirikan Partai Thai Rak Thai (TRT) pada 1998 dengan visi untuk memodernisasi Thailand dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pada pemilu 2001, TRT memenangkan mayoritas kursi parlemen dan Thaksin menjadi PM pertama yang dipilih secara demokratis di Thailand
Ia meluncurkan berbagai program populis, seperti pemberian pinjaman mikro untuk pedagang kecil, pemberian asuransi kesehatan murah untuk rakyat miskin, dan pemberantasan kemiskinan dalam empat tahun.
Pada pemilu 2005, TRT kembali memenangkan mayoritas mutlak di parlemen dan Thaksin melanjutkan masa jabatannya sebagai PM.
Namun, ia menghadapi gelombang protes dari kelompok oposisi yang menuduhnya korupsi, nepotisme, dan pengkhianatan. Salah satu kasus yang menimbulkan kemarahan publik adalah penjualan saham Shin Corporation kepada perusahaan Singapura Temasek Holdings senilai USD 1,9 miliar pada 2006. Thaksin dituduh menghindari pajak dan menjual aset nasional.
Pengasingan diri Thaksin Shinawatra selama 17 tahun
Mengutip dari laman Thailand's Richest, diketahui bahwa pada 2008 lalu, Mahkamah Agung Thailand memvonis Thaksin bersalah atas kasus penyalahgunaan kekuasaan dalam pembelian lahan di Bangkok pada 2003. Ia dijatuhi hukuman dua tahun penjara.
Namun, Thaksin menolak vonis tersebut dan mengklaim bahwa ia menjadi korban persekusi politik. Ia memilih untuk tetap hidup di pengasingan di berbagai negara, seperti Inggris, Dubai, Hong Kong, dan Singapura.
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Tantang Tuan Rumah di Semifinal Piala AFF U-23, Shin Tae-yong Utamakan Fairplay ketimbang Hasil
-
Hadapi Thailand di Semifinal Piala AFF U-23, Indonesia Diharapkan Tampil Tanpa Beban
-
Jadi Lawan Timnas Indonesia U-23, Thailand Disebut Shin Tae-yong Tim Terkuat di Piala AFF U-23 2023
-
Ketakutan Thailand Jelang Partai Semifinal Piala AFF U-23 2023, Timnas Indonesia U-23 Bisa Manfaatkan
-
Thailand Full Team, Timnas Indonesia Wajib Waspada di Semifinal Piala AFF U-23
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak