Suara.com - Mantan CEO Inter Milan, Liu Jun ditangkap aparat kepolisian di China atas dugaan korupsi dalam manajemen sepak bola China. Profil Liu Jun pun kemudian viral karena dirinya masuk dalam tokoh China yang memiliki pengaruh pada sepak bola internasional sebagai mantan CEO klub raksasa Italia.
Sebelum Liu Jun, Presidena Federasi Sepakbola China (CFA), Chen Xuyuan, juga diselidiki penegak hukum karena pelanggaran yang serius. Kasus dugaan korupsi memang sudah lama mengintai klub sepak bola tersebut.
Liu Jun menduduki kursi CEO Inter Milan pada 2016 - 2018 silam. Dia menggantikan CEO sebelumnya yakni Michael Bolingbroke.
Saat itu, Liu Jun merupakan Wakil Presiden Suning Sports Group, pemegang saham terbesar Inter Milan. Selain bersama Inter, Liu Jun juga presiden salah satu klub Liga Super China, Jiangsu Suning.
Saat berkuasa di Jiangsu Sunin, Liu Jun menyulap klub ini dengan merekrut pemain-pemain top seperti Ramires dan Alex Teixiera.
Hasilnya pun tak mengecewakan lantaran Jiangsu Sunin berhasil memuncaki klasemen Liga Super China hingga menjadi juara pada 2020 lalu. Klub kemudian melakukan restrukturisasi setahun kemudian hingga berganti nama menjadi Jiangsu FC.
Atas kasus ini CFA belum memberikan pernyataan resmi mereka. Namun, sejumlah pejabat federasi diamankan karena diduga terlibat dalam kasus korupsi, antara lain Direktur Komite Disiplin CFA Wang Xiaoping dan Kepala Departemen Kompetisi CFA Huang Song.
Reuters menyebutkan investigasi juga dilakukan ke mantan pelatih kepala China Li Tie karena dugaan pelanggaran hukum berat.
Li telah didakwa dengan pelanggaran korupsi, termasuk penyuapan, menurut pernyataan Kejaksaan Agung Rakyat seperti yang dilaporkan awal bulan ini oleh media lokal.
Baca Juga: Sidang Korupsi BTS 4G: Perusahaan Suami Puan Maharani, Happy Hapsoro Terima Uang Rp7 Miliar
Sementara itu, berita tentang Liu datang sehari setelah investor mengatakan kepada juara bertahan Liga Super China Wuhan Three Towns bahwa mereka siap untuk memberikan klub secara gratis setelah mengumumkan bahwa mereka menarik dana pada akhir bulan.
Penangkapan Liu Jun merupakan upaya pemerintah China untuk mewujudkan manajemen sepak bola yang bersih dari korupsi. Hal ini karena pemerintah juga tengah fokus memperbaiki mutu olahraga tersebut sehingga mampu berbicara di kancah internasional.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Penyidik KPK Cecar PNS Kemenaker Terkait Dugaan Korupsi Sistem Perlindungan TKI
-
Ditebus dari Bayern Munich, Benjamin Pavard Resmi Berlabuh ke Inter Milan
-
Emak-Emak Aksi Gantungkan BH di Pagar Kejati Sumsel, Kecewa Usut Korupsi KONI Tebang Pilih
-
Kejagung Perkuat Bukti-bukti Terkait Dugaan Keterlibatan Dua Perusahaan di Kasus Korupsi Impor Emas
-
Sidang Korupsi BTS 4G: Perusahaan Suami Puan Maharani, Happy Hapsoro Terima Uang Rp7 Miliar
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
Terkini
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN