Suara.com - Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar webinar bertajuk Lingkungan Lestari, Keluarga Berseri dengan menghadirkan Andi F. Noya (Kick Andy), di Menara PNM, Kamis (07/09/2023).
Dalam acara tersebut, Andi membagikan pesan penting untuk para Ibu-Ibu Nasabah PNM di seluruh Indonesia. “Peran ibu-ibu ini menjadi penting untuk menjaga lingkungan yang ada di sekitar kita,” ujar Andi saat memulai paparannya.
Memperkenalkan kembali BenihBaik.com, inisiasi milik Andi yang bertujuan untuk menyuarakan dan mengajak masyarakat untuk menjaga bumi yang sudah tua ini, ia banyak berpesan kepada para nasabah akan peran penting seorang ibu dalam menjaga lingkungan.
“Ibu-ibu adalah orang yang paling bisa mengontrol sampah di rumah, seperti sampah jajanan anak kan bungkusnya itu plastik yang tidak ramah lingkungan,” tambah Andi.
Menjunjung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Poin Nomor 6 Air Bersih dan Sanitasi Layak, Poin Nomor 11 Kota dan Pemukiman Yang Berkelanjutan, Poin Nomor 14 Ekosistem Lautan, dan Poin Nomor 15 Ekosistem Daratan adalah satu napak tilas yang dijalankan PNM melalui program TJSL-nya.
Hal ini juga nampak dalam kerja sama PNM bersama BenihBaik dalam menanam 1.000 benih Durian Bawor di Desa Banyumas dan panen Madu Klanceng. Hal ini bertujuan untuk membantu pembangunan ekonomi desa tersebut. Tentu kegiatan ini, sebagaimana prinsip PNM, dilaksanakan bersama pendampingannya.
Singkatnya, PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
“Banyak yang mendapat akses permodalan tetapi gagal karena tidak mendapatkan pendampingannya,” ujar Andi.
Berbagai himbauan untuk mencari peluang dari masalah juga disampaikan. Kelola sampah yang baik dapat menjadi produktivitas baru yang menambah pendapatan. Seperti kelola kain perca dan sampah plastik. Tidak sedikit juga dari 14,8 juta nasabah PNM yang menjalankan usaha daur ulang sampah. Bahkan, banyak Ibu Nasabah yang mulai menjamur dalam menekuni usaha kain eco-print ramah lingkungan.
Baca Juga: Nasabah PNM Geluti Urban Farming Bantu Program Cegah Stunting
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Temukan 48 Kegiatan Usaha yang Jadi Biang Kerok Polusi Udara Jakarta
-
PNM Ajak Nasabah Mekaar Studi Banding Budidaya Holtikultura
-
Kepedulian Bumantara Team Bersih-bersih Sampah dan Selokan Dapat Apresiasi
-
200 Pelajar Tangerang Ikut dalam Konservasi Mangrove Kerja Bersama Hijaukan Indonesia
-
Waspada Penipuan! PNM Imbau Ibu-ibu Tak Bagikan Data Pribadi
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria