Suara.com - Dengan beragamnya penyebab kebakaran lahan pada musim kemarau, berita buruk ini menjadi salah satu kabar yang sering kita dengarkan.
Naasnya lagi, kecerobohan manusia sampai saat ini masih menjadi salah satu faktor penyebab kebakaran lahan, bahkan hutan.
Penyebab kebakaran lahan pada musim kemarau
Musim kemarau menjadi salah satu waktu di mana kebakaran lahan banyak ditemukan. Akibatnya, udara panas di suatu daerah bisa semakin melejit dan menyebabkan berbagai kondisi yang tidak nyaman.
Kenali berbagai Penyebab kebakaran lahan di musim kemarau supaya bisa lebih waspada.
Kelalaian Manusia
Kelalaian manusia merupakan salah satu penyebab utama kebakaran lahan pada musim kemarau. Hal ini bisa terjadi karena pembakaran sampah atau limbah yang tidak terkendali, pembukaan lahan dengan cara dibakar, atau penggunaan api secara sembarangan.
Petir
Petir juga bisa menyebabkan kebakaran lahan pada musim kemarau. Hal ini terjadi ketika petir menyambar pepohonan atau rerumputan yang kering dan mudah terbakar.
Baca Juga: Kebakaran Gunung Arjuno Belum Juga Padam, BNPB Kirim Helikopter Tambahan
Laman BPBD Klaten menyebutkan bahwa faktor teknik seperti kelistrikan memang bisa menjadi penyebab kebakaran lahan pada musim kemarau.
Kegagalan alat listrik
KegagalanAalat listrik seperti korsleting atau hubungan arus pendek bisa menyebabkan percikan api yang dapat menimbulkan kebakaran lahan.
Oleh karena itu, jangan asal memainkan berbagai peralatan listrik saat Anda berada di lahan terbuka di musim kemarau
Aktivitas vulkanik
Berbagai aktivitas vulkanik seperti letusan gunung berapi bisa menyebabkan kebakaran lahan pada musim kemarau.
Berita Terkait
-
Tak Dibayar WO Tersangka Flare Bromo, Biaya Surat Izin SIMAKSI Padahal Cuma Segini
-
Segini Tingkat Keparahan Kebakaran Bromo Akibat Flare Prewedding
-
Segini Tarif Photo Prewedding di Gunung Bromo
-
Akun TikTok Calon Pengantin yang Sebabkan Kebakaran di Bromo Auto Dirujak Netizen, Ternyata..
-
Kebakaran Gunung Arjuno Belum Juga Padam, BNPB Kirim Helikopter Tambahan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini, Simak Saham-saham Cuan
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening