Suara.com - Geliat investasi kripto mulai menanjak kembali setelah sempat mengalami crypto winter. Kini, banyak orang mulai melirik kembali investasi kripto. Namun demikian, dalam penambangannya kripto masih membutuhkan listrik besar sehingga mempengaruhi modal investasi jenis ini yang tidak murah. Alasan penambangan kripto butuh listrik besar dipengaruhi oleh empat faktor utama. Berikut penjelasannya.
Pengaruh Algoritma Konsensus Proof of Work (PoW) dalam Perangkat Kripto
Algoritma Konsesus PoW digunakan dalam penambangan kripto sebagai landasan apakah penambahan data bisa dilakukan selama proses penambangan. Analisis algoritma ini membutuhkan komputer canggih dengan daya yang besar. Dengan demikian, pemakaian listrik yang besar pun tidak bisa dihindari.
Agar penambangan berjalan maksimal, perangkat kripto yang digunakan pun mesti canggih, dengan durasi nyala yang panjang lantaran tidak ada prediksi kapan kripto bisa didapatkan kecuali penambang benar-benar fokus.
Persaingan antar Penambang
Penambangan kripto tidak mungkin dilakukan oleh satu atau dua orang. Kripto merupakan kompetisi untuk memecahkan blok penambangan dan menemukan mata uang baru. Karena ada banyak penambang yang bersaing, mereka sering meningkatkan kekuatan komputasi untuk meningkatkan peluang mereka untuk memenangkan hadiah. Ini berarti akan ada lebih banyak komputer dan lebih banyak daya listrik yang diperlukan untuk menunjang persaingan.
Penambangan Berskala Besar
Sama seperti membangun kerajaan bisnis, menambang kripto dengan skala besar-besaran akan membuat peluang memperoleh kripto menjadi lebih besar. Konsekuensinya, daya listrik yang dibutuhkan juga lebih besar karena sistem penambangan dan komputasi akan lebih kompleks.
Perangkat yang Semakin Berkembang
Baca Juga: Platform Pertukaran Aset Kripto NVX Jadi Pintu Gerbang Ekonomi Digital Baru
Tidak bisa dipungkiri bahwa perangkat kripto akan selalu berkembang menjadi makin canggih dari waktu ke waktu. Kecanggihan ini tentu saja akan berpengaruh pada konsumsi daya listrik yang digunakan. Semakin canggih biasanya konsumsi listrik akan semakin besar.
Dengan modal yang kompleks inilah tidak mengherankan jika kripto menjadi aset yang menjanjikan. Modalnya sebanding dengan hasil yang akan didapatkan. Bagi kamu yang tertarik dengan model investasi ini, cara menambang kripto sebenarnya mudah dipelajari. Namun, perlu diingat bahwa setiap jenis uang kripto memiliki keunikan cara penambangan. Sebagai contoh, menambang bitcoin tentu beda dengan kripto lainnya.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
BTC/USD atau BTC/IDR, Lebih Untung Mana?
-
Proyek Kripto Worldcoin Menarik Masyarakat Dunia, Bagaimana Indonesia?
-
Belajar Autodidak, Pria di Depok Curi Listrik Demi Bikin Tambang Kripto
-
Ulang Tahun ke-5, Platform Perdagangan Kripto Ini Ungkap Inovasi dan Pencapaian di Tengah Tantangan Industri
-
Platform Pertukaran Aset Kripto NVX Jadi Pintu Gerbang Ekonomi Digital Baru
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Rp 2.327.000 per Gram Hari Ini
-
IHSG Gaspol ke Level 8.300 di Awal Sesi Perdagangan Senin, Tapi Awas Tekanan Jual Mengintai