Suara.com - Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam hal cadangan komoditas pertambangan.
Untuk cadangan nikel dan timah, Indonesia menduduki peringkat pertama di dunia. Sementara untuk batubara dan bauksit, Indonesia menempati peringkat ke-6, diikuti tembaga di peringkat ke-7 secara global.
Kebutuhan material, logam, dan mineral akan semakin meningkat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan transisi menuju emisi nol-bersih (net-zero emission).
Permintaan terhadap bahan mineral kritikal (critical mineral) juga diprediksi akan semakin meningkat. Dengan cadangan mineral yang melimpah, Indonesia memegang peran strategis dalam agenda dekarbonisasi dunia.
Untuk itulah Orica (ORI:ASX) sebagai penyedia solusi pertambangan dan infrastruktur di peringatan Hari Pertambangan dan Energi Nasional ke-78 yang jatuh pada 28 September 2023, menekankan komitmen berkesinambungan terhadap inovasi dan pengembangan teknologi demi membangun kontribusi positif terhadap industri pertambangan dan masyarakat di Indonesia.
Bersama para mitra dan anak perusahaanya, Orica menyediakan produk, layanan, dan teknologi bagi sektor pertambangan Indonesia sejak akhir 90-an.
Tak hanya itu, Orica juga telah mencapai tonggak penting secara konsisten yang menegaskan dedikasinya terhadap teknologi transformatif serta terus berinvestasi secara masif di Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk manufaktur, monitoring, dan sistem digital.
Investasi utama meliputi perusahaan Ammonium Nitrate (AN), Manufacturing Joint Venture, PT Kaltim Nitrate Indonesia (PT KNI), yang merupakan pemasok AN yang banyak digunakan di sektor pertambangan dan infrastruktur di Indonesia.
Indonesia Business Manager Orica, Damien Marik mengatakan bahwa tujuan perusahaannya adalah membantu memobilisasi sumberdaya alam secara berkelanjutan melalui pengembangan teknologi dan inovasi, serta mengakselerasi dekarbonisasi.
Baca Juga: Motor Sight Bawa Jajaran Produk untuk Penuhi Sektor Pertambangan di Indonesia
Orica berupaya menghadirkan solusi yang dapat menjawab tantangan-tantangan terbesar dalam industri pertambangan, serta berkolaborasi untuk mencapai masa depan yang rendah karbon.
“Hari Pertambangan dan Energi Nasional adalah momen yang tepat untuk memperkuat komitmen kami terhadap inovasi dan teknologi, yang merupakan keahlian Orica. Rekam jejak kami telah terbukti dalam meningkatkan keselamatan, menghasilkan efisiensi operasional, dan menghadirkan inovasi. Kami senantiasa berinvestasi dalam bisnis dan kemitraan baru di Indonesia,” kata Damien Marik dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (2/10/2023).
Pada 2022, Orica memperkenalkan WebGen™ ke Indonesia, mencatatkan tonggak penting dalam industri pertambangan. WebGen™ adalah sistem inisiasi nirkabel pertama di dunia, yang merevolusi pendekatan operasional pertambangan.
Teknologi mutakhir WebGen™ memberikan kemampuan bagi pelaku industri tambang untuk mengeksplorasi metode dan teknik blasting baru yang dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya secara signifikan.
Teknologi dan layanan yang ditawarkan Orica tersebut telah berhasil meningkatkan keamanan material, efisiensi operasional, serta memberikan ruang bagi para mitra untuk mengeksplorasi berbagai cara inovatif untuk menambang material kompleks.
Selain penekanan terhadap teknologi dan inovasi, Orica juga menaruh perhatian khusus terhadap peningkatan kapasitas talenta. Sepanjang berkiprah, Orica telah menumbuhkan jumlah tenaga kerja profesional secara global yang kini mencapai lebih dari 12.000, termasuk lebih dari 800 talenta di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran