Suara.com - Komisaris dan direksi di PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan pertambangan batubara tersebut.
Mengutip keterangan perseroan Rabu (18/10/2023) Erwin Ciputra yang merupakan Komisaris Utama CUAN membeli saham sebanyak 800 ribu lembar atau 0,0071 persen dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan perseroan.
Pembelian saham dilakukan sebanyak enam kali pada 13 Oktober 2023 dan 16 Oktober 2023 dengan tujuan investasi.
Adapun pembelian saham pertama sebanyak 200 ribu lembar saham dengan harga Rp2.790, kemudian 100 ribu lembar diharga Rp2.800.
Lalu, Erwin membeli kembali sebanyak 100 ribu lembar saham di level Rp2.420, dan dilanjutkan 200 ribu lembar saham di posisi Rp2.580, terakhir 100 ribu lembar saham diharga Rp2.660.
Selain Erwin, Michael yang merupakan Direktur Utama CUAN turut menambah kepemilikan sahamnya.
Michael membeli saham CUAN sebanyak 37.100 lembar atau 0,00033 persen dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan perseroan.
Jumlah tersebut, Ia beli dengan dua kali transaksi pada 16 Oktober 2023.
Pertama diharga Rp2.710 sebanyak 25 ribu lembar saham, dan kedua 12.100 lembar saham di posisi Rp2.750.
Baca Juga: IHSG Selasa Sore Ditutup Meyakinkan, Menguat 0,63% ke 6.939
Dengan transaksi ini, maka Michael telah memiliki saham CUAN sebanyak 72.100 lembar atau 0,00064 persen dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan perseroan.
Tujuan Michael menambah kepemilikan saham CUAN yaitu untuk investasi.
Sebelumnya, CUAN melakukan diversifikasi usaha dengan merambahkan bisnisnya ke sektor penambangan batubara metalurgi dan mineral emas.
Atas langkah tersebut, perseroan pun melakukan adaptasi bisnis dan mencoba menangkap peluang usaha melalui dua anak usahanya, yaitu PT Daya Bumindo Karunia (DBK) dan PT Intam (INTAM).
Michael menyampaikan, perseroan optimis perluasan cakupan usaha ini akan mendorong pertumbuhan bisnis yang positif bagi perusahaan.
"Hal ini juga sejalan dengan strategi bisnis kami yang berfokus memperkuat posisi daya saing Perseroan tidak hanya di sektor energi, tetapi juga di sektor industri, yaitu melalui penambangan batu bara metalurgi yang mampu menghasilkan kokas sebagai bahan baku utama dalam industri baja," papar Michael.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas