Suara.com - Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra beranggapan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS dalam pekan ini masih akan terpengaruh oleh perkembangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya konflik Israel-Hamas, dari segi fundamental.
“Sumber pelemahan rupiah terhadap dolar AS dari eksternal masih bertahan. Konflik perang Israel-Hamas kelihatannya terekskalasi, area konflik meluas sehingga peristiwa ini masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar,” ujar dia, Senin (23/10/2023).
Terlebih, kata dia, pelaku pasar masih was-was dengan kebijakan suku bunga tinggi AS yang bertahan lebih lama karena inflasi AS masih belum turun ke target 2 persen, sehingga segala upaya bakal diusahakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pasar merespon komentar Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, pekan lalu, yang menyinggung kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun masih bertahan di atas 4,9 persen, bahkan sempat mencapai 5,0 persen.
“Potensi pelemahan hari ini ke arah Rp15.900 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp15.800 per dolar AS,” ucap Ariston, dikutip dari Antara.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi melemah sebesar 0,06 persen atau 10 poin menjadi Rp15.883 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.873 per dolar AS.
Sebelumnya, Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat Virtuous Setyaka mengatakan perang antara Palestina melawan Israel berpotensi mengganggu ekonomi global, termasuk berdampak terhadap Indonesia. Dampak itu bisa berimbas terhadap stabilitas pasar dan komoditas, distribusi kebutuhan pangan dan non-pangan, hingga perdagangan secara umum.
Bagi negara seperti Indonesia yang beberapa kebutuhan harian masih tergantung pada impor atau melalui pasar internasional, maka konflik akan berdampak langsung. Hal tersebut dapat diperparah akibat perubahan iklim hingga dampak musim kemarau panjang (fenomena El Nino) seperti yang terjadi di Indonesia saat ini.
Berita Terkait
-
Desak Penyelesaian Konflik Palestina-Israel, BKSAP DPR RI Dukung Palestina Merdeka
-
Aliran Modal Asing Keluar Deras pada Minggu Ke-III Oktober, Rupiah Makin Loyo
-
Ulah Israel Bom Rumah Sakit di Gaza Bikin Raja Arab Saudi Marah, Siap Kirimkan Bantuan
-
McDonald's Indonesia Rilis Klarifikasi Tentang Bantuan bagi Tentara Israel
-
Kapan Palestina Merdeka dari Israel? Ini Awal Konflik dan Jumlah Negara yang Telah Mengakui Kemerdekaannya
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Pertamina Pasok 100 Ribu Barel BBM Murni ke BP-AKR
-
BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum 2025: Wujud Nyata Dukung Indonesia Emas 2045
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
-
Awal Pekan, Rupiah Demam Lawan Dolar Amerika
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Jatuh Jadi Rp 2.278.000 per Gram
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun