Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman langsung menjalankan tugas usai dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (25/10/2023) untuk memimpin rapat konsolidasi internal membahas ragam solusi atas keluhan petani yang terimbas dampak fenomena El-Nino.
"Alhamdulillah, hari ini Insya Allah kami langsung menjalankan tugas," kata Amran Sulaiman usai pelantikan jabatan di Istana Merdeka Jakarta seperti dikutip Antara.
Berbekal pengalaman kerja bersama Kementerian Pertanian (Kementan) dalam kurun lima tahun terakhir, Amran mengagendakan konsolidasi internal di Kantor Kementan RI untuk memetakan beragam peluang peningkatan produksi pertanian nasional.
Salah satu peluang datang dari hujan yang mengguyur sejumlah kawasan Indonesia timur, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, pada Selasa (24/10) malam, untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian akibat El Nino.
"Ini (hujan) luar biasa, alam menyambut kita dengan baik, Insya Allah ini tanda-tanda baik untuk Kementerian Pertanian," ujar Amran Sulaiman.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melantik Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentan) yang baru menggantikan Syahrul Yasin Limpo pada hari ini Rabu (25/10/2023) di Istana Negara, Jakarta.
Amran sendiri bukan orang baru bagi Jokowi, ia pernah menjabat Mentan pada periode pertama Jokowi menjadi Presiden pada 2014-2019.
Pada proses pelantikan di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (25/10/2023) Amran resmi mengucap sumpah janji jabatan. Pembacaan dilakukan oleh Jokowi yang kemudian diikuti oleh Amran.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Amran.
Baca Juga: Jadi Mentan Kedua Kalinya, Intip Isi Garasi Amran Sulaiman
Amran juga bersumpah, dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan dan bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab.
Pria yang lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 27 April 1968 menuntaskan pendidikan S1 pertanian di Universitas Hasanuddin pada 1988-1993. Setelah itu, dia melanjutkan S2 pertanian di Unhas pada 2002-2023, kemudian meneruskan jenjang S3 Ilmu Pertanian di Unhas pada 2008-2012.
Pada awal karirnya, Amran bekerja di PT Perkebunan Nusantara XIV dan menjadi dosen di Unhas. Setelah mengabdi selama 15 tahun, Amran meninggalkan perusahaan dan mendirikan bisnis sendiri.
Dia memulai bisnis sebagai produsen racun tikus dengan paten 'Tiran'. Tiran adalah akronim dari Tikus diracun Amran. Usahanya berkembang pesat dan menjadi Grup Tiran.
Selain racun tikus, Amran diketahui memegang bisnis sawit, emas, tebu, nikel dan timah hitam. Saat menjabat menjadi Mentan, Amran dikenal dengan berbagai programnya a.l. swasembada 4 komoditas pangan utama yaitu beras, jagung, kedelai, dan gula dalam waktu 3 tahun dan perbaikan sistem irigasi di 11 provinsi di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi