Suara.com - ModernCikande Industrial Estate (MCIE), Serang, Banten, yang dikembangkan PT Modern Industrial Estat, anak perusahaan PT Modernland Realty Tbk., berhasil meraih penghargaan tingkat nasional melalui ajang penghargaan Properti Indonesia Award 2023 (PIA 2023) untuk Kategori: Property Development; Sub Kategori: Industrial Park sebagai The Consistent Industrial Park in Banten.
PT Modernland Realty Tbk. senantiasa memfokuskan pengembangan pada pilar industri melalui ModernCikande Industrial Estate dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan industri nasional.
Pada PIA 2023 tahun ini merupakan acara penghargaan ke-10 yang digelar media Properti Indonesia (MPI) Group. PIA 2023 dengan mengusung tema; “Bringing The Best Together”.
Inspirational quotes ini sejalan dengan visi dan misi Properti Indonesia untuk menyatukan para pelaku usaha terbaik di industri ini dan mereferensikan berbagai strategi serta ide-ide kreatif mereka dalam beradaptasi dengan perubahan dunia bisnis yang kian dinamis. Gelaran PIA 2023 bertepatan pula dengan momentum 30 tahun Properti Indonesia sebagai media pertama bersegmentasi properti di Indonesia.
Ini merupakan sebuah ajang penghargaan tahunan tertinggi sebagai The Benchmark of Property Excellent, yang dianugerahkan kepada sejumlah Property Corporates, Property Project, The Property Men & Women serta Property Supporting Services.
Setiap kandidat terpilih telah melalui preferensi secara independen oleh Properti Indonesia berdasarkan kinerja yang tidak hanya mencerminkan kesuksesan dalam bidang komersial tetapi juga keberlanjutan, inovasi, dan layanan bagi konsumen selama satu tahun terakhir.
Penghargaan PIA 2023 diterima oleh Lusia Widyastuti HR Industrial Estate Dept. Head PT Modern Industrial Estat, mewakili Pascall Wilson, Direktur Utama PT Modern Industrial Estat yang berhalangan hadir.
“Terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada ModernCikande Industrial Estate. Kami sangat berbangga dan bersyukur berhasil mendapatkan penghargaan Properti Indonesia Award 2023. Penghargaan ini menjadi sangat penting karena merupakan sebuah pengakuan dan kepercayaan konsumen maupun khalayak industri properti di Indonesia. Kami akan terus mengembangkan ModernCikande Industrial Estate menjadi kawasan industri pilihan utama perusahaan, baik lokal maupun multinasional, dengan beragam jenis usaha,” ujar Lusia Widyastuti ditulis Kamis (26/10/2023).
Thomas W, Sasongko Sales Manager PT Modern Industrial Estat menuturkan, saat ini ModernCikande Industrial Estate sudah saling terintegrasi karena dilengkapi dengan infrastruktur berkualitas dan beragam fasilitas-fasilitas pendukung, untuk menguatkan daya saing dalam rantai nilai global, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah menyusun pedoman untuk pengembangan kawasan industri generasi keempat (4.0) atau disebut Eco Industrial Park.
Baca Juga: Teratai Group Kembali Raih Prestasi di Ajang Properti Indonesia Award
Konsep ini sejalan dengan visi dan misi PT Modernland Realty Tbk. melalui PT Modern Industrial Estat (MIE) untuk menjadi salah satu kawasan industri terbaik di wilayah barat Jakarta sekaligus menciptakan industri ramah lingkungan.
Guna mendukung rencana pemerintah tersebut, MIE terus mengembangkan berbagai infrastruktur berkualitas yang ramah lingkungan, berbagai fasilitas pendukung serta pengaturan kawasan yang terencana dengan baik.
Dalam kondisi aktual, di dalam kawasan industri telah berdiri komplek pertokoan, water treatment plant (WTP), klinik, kantor pos, kantor perbankan, kantin serta fasilitas penginapan Hotel Swiss-Belinn ModernCikande.
Kawasan industri ModernCikande merupakan salah satu kawasan industri terbesar di barat Jakarta yang dikembangkan PT Modern Industrial Estat, anak usaha dari PT Modernland Realty Tbk. Lokasinya pun terbilang strategis yakni berada di kawasan Cikande, Serang, Banten, atau sekitar 68 km dari Jakarta, 75 km dari Pelabuhan Tanjung Priok dan 50 km dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
ModernCikande Industrial Estate dapat diakses melalui tol Jakarta-Merak kemudian keluar melalui pintu tol Cikande yang hanya berjarak 900 meter dari pintu gerbang utama kawasan. MIE memiliki area seluas 3.175 hektar dan telah dihuni lebih dari 320 perusahaan baik lokal maupun asing dengan berbagai ragam jenis usaha.
Perusahaan yang mendominasi adalah perusahaan F&B, chemical, diikuti oleh perusahaan yang begerak di bidang steel, metal product & smelter serta perusahaan di bidang home & building materials.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun