Suara.com - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) menggelar talkshow 'Sejuta Manfaat Kebaikan Sawit' pada pada Rabu, 25 Oktober 2023 di Azana Suite Hotel Antasari.
Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Berbagai produk mulai dari makanan dan minuman hingga produk perawatan kulit banyak menggunakan bahan baku minyak kelapa sawit.
Selain dua produk turunan tersebut, BPDP KS menjelaskan minyak kelapa sawit memiliki banyak manfaat yang selama ini belum banyak diketahui masyarakat.
Pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Pusat Intan Nurcahyani mengungkap, industri kelapa sawit selama ini telah banyak membantu masyarakat terutama dalam upaya mengentaskan kemiskinan di kawasan pedesaan.
"Impact (industri kelapa sawit) bisa menjadi salah satu sumber pendapatan untuk pekerja. Pengentasan garis kemiskinan di pedesaan karena kebanyakan area operasionalnya berada di remote area," kata Intan Nurcahyani dalam talkshow.
Merujuk data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, industri kelapa sawit di tahun 2021 telah menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak 16 juta tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung.
Temuan menarik lainnya, lanjut Intan, adalah total perkebunan kelapa sawit di Indonesia luasnya hanya 8 persen dari total luas negara Indonesia.
Beberapa contoh daerah di Indonesia yang mengelola perkebunan kelapa sawit diantaranya Aceh, Jambi, Riau, Kalimantan, Pekanbaru dan yang paling banyak berada di Sumatera.
Lalu, apa saja produk yang dihasilkan dari minyak kelapa sawit?
Intan menjelaskan, produk minyak kelapa sawit yang dihasilkan juag dimanfaatkan untuk pangan, selai cokelat, margarin, roti, sereal, biskuit, keripik, mayonaise, dan lainnya.
"Sawit yang sebelumnya kita hanya melihat minyak goreng, hanya untuk menggoreng-goreng, jadi sebenarnya produk-produk kita, dari kita membuka mata sampai kita tidur lagi dalam 24 jam, begitu banyak produk berbahan dasar minyak kelapa sawit," kata Intan.
Namun dengan skala luas tersebut, industri kelapa sawit Indonesia telah menjadi penyumbang devisa nomor satu di sektor non Migas.
Berita Terkait
-
Kelapa Sawit Jadi Tanaman Perkebunan Paling Luas di Kaltim
-
PTPN Holding Berikan Hibah Laboratorium Riset Pengolahan Kelapa Sawit Mini ke IPB
-
Bursa CPO Resmi Diluncurkan, RI Miliki Acuan Harga Minyak Sawit
-
Kronologi Bentrok Warga Seruyan dan Aparat, Pertumpahan Darah di Kebun Sawit, 1 Meninggal
-
Prabowo Subianto Dukung Pembuatan B100, Bahas Pentingnya Hilirisasi
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun