Suara.com - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan kinerja keuangan positif. Hal ini tercermin dari capaian laba di kuartal III-2023 sebesar Rp2,85 triliun, meningkat 8% dari laba kuartal III-2022 sebesar Rp2,63 triliun. Capaian kinerja keuangan yang positif juga tercermin dari capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada kuartal III-2023 sebesar Rp5,40 triliun.
Emiten pertambangan logam ini mencatatkan capaian laba kotor pada kuartal III-2023 sebesar Rp6,10 triliun, meningkat 2% dari capaian laba kotor pada kuartal III-2022 sebesar Rp5,99 triliun. Sementara itu, capaian laba usaha Perusahaan pada kuartal III-2023 tercatat sebesar Rp3,35 triliun, tumbuh 22% dibandingkan kuartal III-2023 sebesar Rp2,74 triliun.
Sekretaris Perusahaan ANTM, Syarif Faisal Alkadrie menjelaskan, capaian kinerja keuangan yang positif didorong oleh pengelolaan beban usaha. Pada kuartal III-2023, beban usaha perusahaan sebesar Rp2,75 triliun, menurun 15% dibandingkan kuartal III-2022 sebesar Rp3,25 triliun.
Penguatan profitabilitas ANTM pada kuartal III-2023 tercermin pula pada capaian nilai laba bersih per saham dasar menjadi Rp118,54 yang tumbuh 8% dari kuartal III-2023 sebesar Rp109,31 per saham dasar.
"Implementasi strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas ANTAM pada kuartal III-2023 ini," tutur Syarif Faisal dalam keterangan resminya pada Kamis, (2/11/2023).
Dari sisi posisi keuangan perusahaan, pada kuartal III-2023, anggota perusahaan BUMN holding MIN ID ini mampu memperkuat struktur keuangan yang tercermin dari nilai ekuitas konsolidasian ANTM sebesar Rp24,62 triliun yang tumbuh 9% dari nilai ekuitas pada kuartal III-2023 sebesar Rp22,57 triliun.
Pada kuartal III-2023, total liabilitas ANTM mencapai Rp10,88 triliun, turun 3% dari nilai liabilitas pada kuartal III-2022 sebesar Rp11,22 triliun. Total aset Perusahaan pada kuartal III-2023 mencapai Rp35,50 triliun, tumbuh 5% dari posisi total aset pada kuartal III-2022 sebesar Rp33,79 triliun.
Posisi arus kas bersih Perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp3,98 triliun, tumbuh 93% dibandingkan capaian pada kuartal III-2022 sebesar Rp2,06 triliun. Capaian tersebut memperkokoh struktur keuangan ANTAM yang tercermin dari posisi saldo kas dan setara kas pada akhir periode kuartal III-2023 yang mencapai Rp7,54 triliun, tumbuh 63% dari posisi pada akhir periode kuartal III-2022 sebesar Rp4,62 triliun.
Sepanjang periode kuartal III-2023, ANTM mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar Rp30,90 triliun. Menurut Syarif, kontribusi terbesar berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp26,69 triliun atau setara 86% dari total penjualan bersih ANTAM periode kuartal III-2022.
"Hal tersebut sejalan dengan strategi Perusahaan untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri pada produk-produk emas, bijih nikel dan bauksit," imbuh Syarif.
Lebih jauh Syarif menjelaskan, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan ANTM pada kuaratal III-2023. Proporsinya mencapai 62% terhadap total penjualan ANTM dengan nilai penjualan sebesar Rp19,29 triliun.
Penjualan produk emas yang meningkat ditenggarai karena adanya berbagai inovasi yang dilakukan oleh ANTM, misalnya peluncuran produk logam emas tematik Seri Imlek Tahun 2023 Masehi/2574 Kongzili dan Seri Idulfitri 2023/1444 Hijriah.
Kala itu, produk emas tematik Seri Imlek dan Idulfitri menampilkan design emas tiga dimensi (3D) yang pertama di Indonesia. Selain itu, sebagai upaya inovasi produk Logam Mulia, ANTM juga sempat meluncurkan seri produk perak dan emas tematik terbaru Indonesian Heritage.
"Tema Indonesian Heritage dipilih ANTM untuk mengapresiasi dan menghormati kekayaan warisan budaya, serta mendukung keistimewaan di beberapa wilayah strategis Indonesia," jelas Syarif.
Selain itu, guna meningkatkan kualitas layanan yang prima penjualan emas kepada para pelanggan, UBPP Logam Mulia memperkenalkan ALMIRA (ANTAM Logam Mulia Virtual Assistant), sebuah layanan pesan otomatis yang siap membantu memberikan informasi dan layanan produk Logam Mulia ANTAM. ALMIRA hadir pada platform Whatsapp dengan nomor kontak 0811-1002-002 (chat only) serta media sosial resmi ANTAM Logam Mulia berupa Facebook dan Instagram.
Berita Terkait
-
Hakim Desak Jaksa Hadirkan Artis Celine Evangelista dan Kompol Rosana Albertina Labobar Dalam Sidang Dugaan Korupsi
-
Harga Emas Antam Hari Ini Kamis 2 November 2023: Stabil di Rp1.123.000 per Gram
-
Akhir Bulan, Harga Emas Antam Turun Hingga Sentuh Rp1.131 Juta Per Gram
-
Akhir Pekan Harga Emas Antam Turun, Sekarang Rp1.123 Juta Per Gram
-
Harga Emas Antam Naik Gila-gilaan, Sekarang Segram Dibandrol Segini
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok