Suara.com - Seruan boikot produk-produk yang menyokong Israel, produk Israel di indonesia juga disorot karena dituduh punya peran dalam mendukung Israel di Perang Gaza Palestina. boikot itu menyasar produk-produk pangan seperti McD, Starbucks, dan Unilever.
Namun, akun Twitter @faizfaizrahman membeberkan fakta bahwa Israel sebagai pemasok suku cadang dalam pembuatan pesawat Airbus dan Boeing. Kedua jenis pesawat ini masif digunakan di Indonesia.
Akun bernama Faiz Rahman itu menyindir jika boeing beberapa tahun lalu baru saja meresmikan kantor cabang di Indonesia. Pesawat ini menerbangkan ribuan masyarakat ke segala penjuru tanah air namun tak ada demo atau boikot.
Sementara itu, boikot hanya digencarkan pada produk-produk “culun” yang menurut Faiz tidak terlalu berpengaruh pada kehidupan banyak orang. Perusahaan-perusahaan “culun” itu juga tidak secara signifikan menyumbangkan keuntungan ke Israel.
Sebaliknya, pembelian senjata dari negara-negara barat seperti Amerika Serikat dan Jerman dilakukan dengan skema foreign loan dari bank-bank internasional/ multinasional.
Hal ini juga termasuk ketika Israel membeli pesawat tipe F-15 dari Amerika Serikat. Kedua negara itu menempuh skema foreign military sales. Namun, benarkah Israel menyumbang suku cadang untuk pesawat boeing dan airbus?
Tidak dipungkiri jika bisnis produksi pesawat akan membawa keuntungan lebih besar dibanding boikot produk-produk makanan. Sebaliknya, boikot tersebut dinilai sebagian pihak hanya akan merugikan diri mereka sendiri, salah satunya karena banyak tenaga kerja asal Indonesia bekerja di gerai-gerai cepat saji tersebut.
Mengutip dari epa.gov, pabrik boeing atau Boeing Machine Fabrication Manufacturing Business Unit (MBU) berlokasi di Auburn, Washington.
Pabrik ini memproduksi berbagai komponen untuk pesawat Boeing, termasuk sayap, roda pendaratan, dan bagian badan pesawat. Pabrik menghasilkan lebih dari 1.000 produk yang berbeda dan rata-rata 22.000 bagian per bulan. MBU mempekerjakan sekitar 700 orang. Boeing sama sekali tak memberi pernyataan bahwa ada komponen pesawat yang dipasok dari Israel.
Baca Juga: Arab Saudi Mulai Bantu Palestina, Raja Salman Kirim Bantuan Rp 210 Miliar
Namun demikian, dikutip dari Bloomberg, Boeing pada laporan 10 Oktober lalu mempercepat pengiriman sekitar 1.000 bom pintar ke Israel guna mendukung negara zionis itu untuk melakukan penyerangan Gaza.
Ribuan orang dilaporkan tewas dalam serangan Israel ke wilayah itu, yang besar kemungkinan ada peran dari bom buatan Boeing di dalamnya.
Salah seorang pejabat perusahaan itu menuturkan, bom diameter kecil seberat 250 pon, yang merupakan bagian dari kontrak tahun 2021, diterbangkan dari pangkalan Angkatan Udara di AS dengan transportasi Angkatan Udara Israel
Sementara, untuk Airbus, Dokumen pemasok komponen pesawat yang diperbaharui pada 2021 dan diunggah ke airbus.com menyebutkan beberapa perusahaan Israel terlibat dalam penyediaan komponen.
Dalam dokumen setebal 368 halaman tersebut tercatat nama-nama perusahaan Israel yakni Cabirian (1991) Ltd yang berlokasi di Kota Cabri Israel, dan Vishai Israel Ltd di kota Dimona.
Netizen yang sama menyindir masyarakat Indonesia yang menurutnya tidak berani memboikot hal-hal yang lebih vital, seperti produk Apple dan Samsung yang memiliki pusat riset dan pengembangan perangkat di Israel.
Berita Terkait
-
Bukan Starbucks atau McD, Produk Israel Ini Dinilai Sulit Diboikot Indonesia
-
Ramai Seruan Boikot Produk Israel, RI Ternyata Masih Doyan Impor dari Negara Yahudi
-
Deretan Artis Posting Dukungan Untuk Palestina, Mulai Dari Raffi Ahmad Hingga Nikita Mirzani
-
Viral Dekorasi Mcdonalds Free Palestina usai Ramai Aksi Boikot Produk Pro Israel, Netizen: Gak Ngaruh, Tetep Ogah!
-
Arab Saudi Mulai Bantu Palestina, Raja Salman Kirim Bantuan Rp 210 Miliar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru