Suara.com - BPJS Kesehatan kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih penghargaan IAKMI-Miracle Award, sebagai lembaga yang dianggap memberikan kontribusi luar biasa dalam pengembangan kebijakan dan pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Penghargaan tersebut diberikan langsung kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti yang juga dipandang sebagai “MIRACLE”, yaitu memiliki kemampuan Manager (Manajer) yang baik, Innovator (Pembaharu), Researcher (Peneliti), Apprenticer (Mampu belajar dalam tim dan mampu bekerja cepat), Communitarian (Merakyat), Leader (Memimpin) dan Educator (Pendidik).
Ghufron menjelaskan kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Melalui kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan hal ini dipandang sebagai jawaban konkret bagi masyarakat Indonesia dalam mengakses layanan kesehatan dengan mudah dan terjangkau.
Dirinya menyebut, hadirnya Program JKN telah membuktikan sistem jaminan kesehatan di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat. Hal ini terlihat dari berbagai skema asuransi jaminan kesehatan sosial yang sebelumnya terkotak-kotak.
Sebelum BPJS Kesehatan beroperasi pada tahun 2014, ada beragam skema asuransi kesehatan dengan masing-masing cakupan peserta, manfaat, sistem pembayaran, dan ketentuan pengelolaan keuangannya yang berbeda-beda. Namun di sisi lain, ada juga para pekerja informal yang tidak terlindungi asuransi kesehatan.
“Program JKN saat ini justru bukti keberpihakan negara kepada rakyatnya, agar semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali mendapatkan perlindungan jaminan kesehatan yang komprehensif. Dulu ada jaminan kesehatan tersendiri untuk pegawai pemerintah, TNI/POLRI, pekerja swasta, pegawai pemerintah daerah, bahkan untuk orang miskin yang dinamakan Jamkesmas. Program JKN jauh lebih besar cakupan kepesertaannya dari program jaminan kesehatan manapun yang pernah ada di Indonesia, bahkan menjadi yang terbesar di dunia,” ujar Ghufron.
Dirinya mengatakan, pertumbuhan pesat kepesertaan Program JKN menghadirkan tantangan baru yang diantisipasi dengan serangkaian langkah strategis. BPJS Kesehatan menekankan pentingnya perluasan terhadap akses fasilitas kesehatan dan peningkatan kualitas layanan sebagai respons terhadap kebutuhan peserta yang semakin meningkat.
"Transformasi mutu layanan menjadi fokus utama BPJS Kesehatan. Dalam upaya menciptakan layanan yang lebih mudah, cepat, dan setara, BPJS Kesehatan memperkenalkan berbagai inovasi. Salah satunya adalah kemudahan bagi peserta untuk berobat hanya dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdapat pada Kartu Tanda Penduduk (KTP)," kata Ghufron dalam kegiatan Forum Ilmiah Tahunan yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).
Selain itu, BPJS Kesehatan juga mengukuhkan sinergi dengan seluruh fasilitas kesehatan melalui implementasi Janji Layanan JKN. Dengan adanya komitmen tersebut, kini peserta sudah tidak perlu repot membawa berkas fotokopi dan cukup membawa KTP peserta sudah bisa mengakses pelayanan di fasilitas kesehatan.
Baca Juga: Studi: Indonesia Termasuk Negara Terendah dalam Hal Ketersediaan Obat-obatan Inovatif
Tak berhenti sampai di situ, BPJS Kesehatan juga terus memanfaatkan teknologi digital untuk menghadirkan kemudahan akses bagi peserta dengan merilis Aplikasi Mobile JKN. Aplikasi ini memungkinkan peserta mengakses informasi terkini seputar layanan kesehatan, melacak riwayat pengobatan, dan bahkan mengambiul nomor antrean pelayanan di fasilitas kesehatan, baik tingkat pertama maupun tingkat lanjutan.
"Berbagai inovasi ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan. Selain itu, harapannya harapannya dengan berbagai inovasi yang dihadirkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan dan berdampak terhadap meningkatnya kepuasan peserta terhadap program JKN," tutup Ghufron.
Berita Terkait
-
Cocok Bagi Penunjang Program Diet, Ini 3 Manfaat Mengonsumsi Telur Puyuh
-
6 Pilar Transformasi Kesehatan Jadi Fokus Kemenkes Pada Hari Kesehatan Nasional 2023, Apa Aja Sih?
-
29 Warga Jakarta Terpapar Cacar Monyet, Dinkes DKI: Penyebabnya Diduga Homoseksual
-
Lewat Tarian Torang Papua, Tim Danadyaksa Budaya Sabet Dua Gelar di Paris dan Prague
-
Memasuki Musim Hujan, 3 Buah Ini Cocok Untuk Perkuat Sistem Imunmu
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
Terkini
-
Fokus Bisnis Migas, Pertamina Mau Lepas Pelita Air dan Dimerger Garuda Indonesia
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Telkomsel Bagikan Grand Prize SIMPATI HOKI Rayakan Hari Pelanggan Nasional: 13 Unit BYD Dolphin
-
Dolar AS Dicueki! Transaksi Rupiah RI -Yuan China Tembus Rp 35 T, Bisa Pakai QRIS
-
Tangerang Jadi Lokasi Paling Populer untuk Cari Rumah, LPKR Genjot Hunian Mewah
-
Impor Gula Rafinasi Dihentikan, Apa Alasannya?
-
Bali Diterpa Banjir Bandang, AHY Soroti Alih Fungsi Lahan
-
Kelebihan dan Kekurangan Rumah Hook: Cocokkah Jadi Rumah Idaman Anda?
-
Dompet Digital Gemuk Dadakan? Ini 3 Link Aktif DANA Kaget untuk Diklaim
-
Promo Alfamart Beverages Fair: Serbu Diskonnya, Segarkan Harimu!