Suara.com - Sejumlah kota/ kabupaten di Indonesia diprediksi akan tenggelam menyusul dampak dari krisis iklim. Beberapa di antaranya bahkan diperkirakan tenggelam lebih cepat dari yang seharusnya. Berikut 5 kota/ kabupaten di Indonesia yang diprediksi paling cepat tenggelam karena iklim seperti dirangkum dari berbagai sumber.
1. Jakarta
Isu Jakarta tenggelam telah santer terdengar. Penelitian dari Climate Central menyebutkan bahwa wilayah Jakarta Barat hingga Utara akan tenggelam. Itu mencakup wilayah Kota Tua, Ancol, Monas, Kalideres, hingga wilayah Banten pun akan terkena dampaknya. Di tengah isu tenggelamnya Jakarta, konsep Sea Cities atau Kota Laut pernah mengemuka.
Konsep ini mentransformasikan semua elemen kota misalnya pemukiman, fasilitas sosial dan ekonomi, transportasi, serta jaringan infrastruktur dari yang berbasis daratan menjadi berbasis permukaan lautan.
Sea Cities memperluas cara pandang kehidupan kota yang tidak selalu berbasis daratan. Jadi konsep ini menata ulang pola hubungan kota dan lautan. Studi terbaru merekomendasikan kombinasi akomodasi kenaikan air laut dan mengapung untuk menghadapi tantangan besar kenaikan air laut di Jakarta.
2. Semarang
Menghadapi ancaman banjir setiap tahun Semarang menjadi kota selanjutnya yang terancam tenggelam akibat iklim. Dalam kurun waktu 10-15 tahun Kota Semarang diprediksi terancam tenggelam. Namun, hal itu tidak akan terjadi jika pemerintah dan masyarakat kompak untuk mengantisipasinya. Kondisi pesisir Semarang saat ini sedang dibayangi krisis lingkungan. Jurnal yang diterbitkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebutkan bahwa garis pantai di pesisir Semarang mengalami abrasi yang amat memprihatinkan.
3. Demak
Kabupaten lain yang terancam tenggelam adalah Demak, Jawa Tengah. Sejumlah wilayah di desa-desa di Kecamatan Sayung pesisir Demak diketahui sudah tenggelam. Kota ini juga tak sekadar menghadapi ancaman tenggelam, namun juga kesulitan mendapatkan air bersih.
Baca Juga: Piala Dunia U-17: Bek Persija Jakarta Doakan Timnas Indonesia U-17 Mampu Atasi Maroko
4. Pekalongan
Kota Pekalongan menjadi salah satu yang terdampak paling parah akibat krisis iklim. Hal tersebut diprediksi sejumlah ahli yang menyebut wilayah pesisir Jalur Pantura, termasuk Kota Pekalongan, berpotensi tenggelam karena intens dan meluasnya banjir rob.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Galdita A Chulafak mengatakan, temuan BRIN menunjukkan, laju penurunan permukaan tanah di wilayah Pantai Utara Jawa Tengah relatif tinggi. Laju penurunan paling tinggi terjadi di Kota Pekalongan. Ia menyebut, jika menggunakan data penginderaan jauh atau remote sensing, penurunan permukaan tanah di Pekalongan berbeda-beda mulai dari 4-11 sentimeter.
5. Surabaya
Sama seperti kota-kota lain di pesisir Pulau Jawa, Surabaya menjadi salah satu yang diprediksi akan tenggelam. Penurunan permukaan tanah dan kenaikan air laut menjadi penyebabnya. Diperkirakan Surabaya akan tenggelam pada 2050 mendatang.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Kemendikbudristek Apresiasi Upaya Ciptakan Sudut Pandang Baru dalam JICON 2023
-
Coldplay Konser Nanti Malam, Begini Situasi Terkini dan Beberapa Titik Kemacetan di Sekitar GBK
-
Jelang Konser, Para Penggemar Coldplay Rela Datang Lebih Awal ke SUGBK: Takut Macet
-
Menguak Manfaat Jalan Kaki Nyeker Seperti Vokalis Coldplay Chris Martin: Kurangi Stres
-
Piala Dunia U-17: Bek Persija Jakarta Doakan Timnas Indonesia U-17 Mampu Atasi Maroko
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden