Suara.com - Faspay dan EzyRemit resmi bekerja sama untuk merevolusi lanskap teknologi finansial di kawasan Asia-Pasifik. Kerja sama yang strategis ini secara resmi ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) yang diselenggarakan pada “Singapore Fintech Festival” pada hari Rabu, 15 November 2023, di Paviliun Australia.
Baik Faspay maupun EzyRemit berdedikasi untuk memaksimalkan keunggulan masing-masing perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan transaksi lintas batas. Komitmen ini diperkuat dengan dukungan dari Austrade— The Australian Trade and Investment Commision.
Penandatanganan kerjasama ini secara resmi dilakukan oleh Bapak Eddy Tju, CEO Faspay, dan Ibu Elaine Tran, Chief Representative and General Manager EzyRemit. Tujuan utama dari kolaborasi antara Faspay dan EzyRemit adalah untuk membangun ekosistem keuangan yang komprehensif dan tanpa batas, untuk memenuhi kebutuhan industri pembayaran dan pengiriman uang global yang terus berkembang.
Dengan menggabungkan keunggulan Faspay dalam pembayaran digital dengan kapabilitas EzyRemit dalam pengiriman uang internasional, tujuannya adalah untuk menyediakan solusi terintegrasi yang meningkatkan efisiensi transaksi, mengurangi biaya, dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
CEO Faspay, Eddy Tju, menjelaskan, Faspay ingin mewujudkan misinya untuk berekspansi ke lebih banyak pasar internasional di tahun ini melalui kolaborasi dan inovasi strategis.
“Melalui kemitraan dan inovasi, kami menjadikan pembayaran digital lebih mudah dan aman. Kami bekerja sama secara strategis dengan EzyRemit untuk memfasilitasi transaksi yang lebih aman, terjangkau, dan nyaman dari Australia ke Indonesia. Terakhir, kolaborasi ini bertujuan untuk menyederhanakan dan meningkatkan proses pembayaran lintas batas, sehingga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengguna,” ujarnya.
Chief Representative and General Manager EzyRemit, Elaine Tran, juga menambahkan, kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar kami dengan menjangkau segmen pelanggan dan geografis baru melalui beragam tawaran layanan.
“Pada akhirnya, kolaborasi ini bertujuan untuk berinovasi dalam layanan keuangan, menciptakan tolok ukur industri dan membangun nilai yang berkelanjutan bagi para stakeholder, termasuk pelanggan, investor, dan ekosistem keuangan yang lebih luas,” terangnya.
Dukungan dari Austrade — The Australian Trade and Investment Commision juga menambah signifikansi kolaborasi ini. Austrade bekerja untuk menghubungkan berbagai perusahaan Australia dengan berbagai peluang di pasar internasional dan keterlibatannya menunjukkan bahwa kolaborasi ini tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan yang terlibat, namun juga selaras dengan kepentingan ekonomi dan perdagangan yang lebih luas.
Baca Juga: MDRT Global Services Bertransformasi Menjadi MDRT Center for Field Leadership
Tag
Berita Terkait
-
Kerajaan Bisnis Thariq Halilintar, Hasilkan Uang Miliaran Cukup untuk Modal Nikah
-
Bisnis dan Sumber Kekayaan Marissya Icha, Selebgram yang Diisukan Seteru dengan Fuji
-
Dua Bisnis Relatif Baru dari Astra Dibahas di Workshop Wartawan Industri 2023, Salah Satunya Terkait Otomotif
-
IHCS 2023: Human Capital, Kunci Utama Keberhasilan Bisnis di Era Digital
-
Jumpa di Amerika Serikat, Indonesia-India Bahas Kerja Sama Bilateral Termasuk Sektor Otomotif
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
Terkini
-
Indonesia Gandeng Singapura Integrasikan Kawasan Batam-Bintan-Karimun
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
RUPTL 2025-2034 Butuh Rp 3000 Triliun, PLN: Tak Mungkin Dikerjakan Sendiri
-
Lawan Greenwashing, Indonesia Teken Aturan Main Kredit Alam Bersama Prancis dan Inggris
-
Peruri dan BPS Mulai Integrasikan Keamanan Digital untuk Data Statistik Nasional
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Aturan Baru OJK: Rekening Tidak Ada Transaksi Setahun Ada Konsekuensinya?
-
Premanisme Bikin Biaya Investasi RI Bengkak 40 Persen
-
Merger BUMN Karya Dikebut Desember, Saham WSKT Delisting?
-
Pandu Sjahrir Pede Investasi 2026 Moncer: Indonesia Pindah Haluan dari SDA ke Otak Manusia!