Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti soal transparansi laporan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan terbuka alias emiten.
Pasalnya, kata lembaga tersebut keterbukaan informasi adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan yang telah menggalang dana dari masyarakat.
Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A OJK, Luthfi Zain Fuady menjelaskan, keterbukaan informasi yang tepat waktu dan berkualitas dapat menghapus keraguan akan perilaku negatif manajemen emiten.
“Jika semua itu terang benderang dan investor mendapatkannya dalam tepat waktu mengenai kinerja operasional, keuangan, projek strategis, risiko strategis, maka dipastikan keterbukaan itu jadi sinar matahari untuk menghapus persepsi negative bahavior manajement mengelola perusahaan, sisi gelap dari investasi keuangan yang bisa meruntuhkan kepercayaan investor,” papar dia dalam sambutan pembukaan publik secara daring, Senin (27/11/2023).
Ia menambahkan, keterbukaan yang berkualitas itu ditopang oleh integritas para manajemen perusahaan dan khsusunya profesi penunjang dalam memberikan penilaian, audit atas kinerja keuangan atau pun yang terkait dengan emiten.
“Rekam jejak terkait operasional performance, market performance dan kepatuhan ini menjadi penting dalam penyampaian keterbukaan,” jelas dia.
Lebih jauh dia menjelaskan, hal itu menjadi kriteria untuk menyeleksi emiten yang layak mengikuti paparan publik secara daring ini.
“Makanya, baru 46 peserta dari 900 emiten. Kami harap, peserta emiten-nya tahun tahun mendatang lebih banyak dari 46 emiten. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas keterbukaan yang di PE (public expose)-kan perlu dukungan semua pihak dari regulator, SRO, dan profesi penunjang,” papar dia.
Ia menginggatkan, kineja emiten yang tergambar dari ketebukaan informasi akan menjadi pengerak pasar modal dari sisi industri pengelolaan investasi.
Baca Juga: Survei OJK: Sektor Perbankan Masih Menjanjikan, Dibuktikan dengan Optimisme Kinerja
“Semakin banyaknya portofolio investasi yang berkualitas, maka akan banyak pilihan dari manajer investasi untuk dikemas menjadi produk investasi. Pada akhirnya, akan melikuidkan pasar modal,” pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?