Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan menambah subsidi pupuk, guna menjawab keluhan para petani soal kelangkaan pupuk yang mereka alami.
Menurut Jokowi, isu pupuk akan segera diselesaikan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan tahun depan akan dikontrol terus agar tidak ada masalah distribusi di lapangan.
"Subsidi pupuknya akan saya tambah, karena suplai pupuknya juga ada," kata Presiden ketika menyampaikan sambutan kepada para penyuluh pertanian dan babinsa se-Jawa Tengah, di Pekalongan, Rabu, yang dipantau secara daring.
Namun, dia mengaku belum bisa mengumumkan jumlah tambahan subsidi pupuk karena perlu dibahas lebih lanjut dengan Menteri Keuangan dan harus disetujui oleh DPR RI.
Lebih lanjut Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah telah menyederhanakan prosedur bagi para petani yang membutuhkan pupuk bersubsidi.
Jika sebelumnya petani harus menunjukkan Kartu Tani untuk bisa memperoleh pupuk bersubsidi, saat ini di sejumlah daerah tertentu petani hanya tinggal menunjukkan KTP untuk mendapat pupuk bersubsidi.
"Saya sudah menyetujui untuk pembelian pupuk asal di KTP ada tulisan .petani. silakan itu dipakai (untuk mendapat pupuk bersubsidi). Jadi bisa pakai Kartu Tani bisa juga memakai KTP," kata dia.
Presiden Joko Widodo mendorong para petani, khususnya di Pekalongan Jawa Tengah untuk mulai menanam padi karena musim penghujan sudah tiba.
"Karena hujan sudah mulai di banyak provinsi, kita ingin mendorong agar petani segera memulai menanam padi, karena waktu kita kemarin karena El Nino mundur sedikit sehingga kita kejar agar tanam, tanam, tanam, karena kita harapkan nanti di bulan Maret atau April kita sudah mulai panen," kata Presiden dalam keterangannya.
Baca Juga: Alam Ganjar dan Eca Aura Terciduk Nonton Debat Capres Bareng, Ini Deretan Momen Kebersamaan Keduanya
Sebelumnya, Calon Presiden Prabowo Subianto mengkritik persoalan distribusi pupuk di Jawa Tengah (Jateng) di mana Ganjar Pranowo pernah menjadi gubernur.
Prabowo mengatakan dalam kunjungannya di Jawa Tengah dia mendapat laporan soal kesulitan petani mendapatkan pasokan pupuk.
"Mereka mengeluh dengan kartu tani yang bapak luncurkan ini mempersulit mereka dapat pupuk, jadi sebetulnya mereka ingin pupuk pengadaannya disederhanakan," tutur Prabowo dalam debat Capres 2024 pada Selasa (12/12/2023).
Menanggapi hal tersebut, Ganjar mengatakan persoalan pupuk tidak hanya dialami di Jateng, tetapi juga di daerah lain.
"Untuk Pak Prabowo, saya harus mengingatkan bahwa pupuk langka di Papua, Sumatra Utara, dan NTT [Nusa Tenggara Timur] NTB [Nusa Tenggara Barat] Kaltim [Kalimantan Timur]," tegas Ganjar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG