Suara.com - Pacu produktivitas melalui penerapan teknologi industry 4.0 di lingkungan Perusahaan, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mulai pengoperasian House of Future (HoF), sebagai sarana bagi karyawan untuk peningkatan keterampilan dan kompetensi guna mendukung kinerja melalui adopsi teknologi digital.
Pengoperasian fasilitas ini ditandai peresmian langsung oleh Direktur Utama beserta jajaran Direksi dan Komisaris Pupuk Kaltim.
Ketua Tim Pengembangan House of Future Ardi Harto Mulyo, mengungkapkan fasilitas ini ditujukan untuk peningkatan kompetensi karyawan, khususnya operator yang berkaitan langsung dengan aktivitas produksi.
House of Future menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) dan Operator Training Simulator (OTS), yang bisa dimanfaatkan karyawan untuk mensimulasikan seluruh tahapan proses produksi, termasuk problem operasional dan langkah penanganannya.
Dari fasilitas ini kompetensi karyawan akan semakin terasah, serta memahami secara fasih pengoperasian peralatan sesuai standar.
"House of Future sebagai upaya Pupuk Kaltim menjamin ketercapaian standar kompetensi karyawan, khususnya di bidang operasi. Namun begitu implementasinya sangat luas, dan kedepannya akan bermanfaat bagi seluruh karyawan dengan beragam job profile," kata Ardi ditulis Jumat (15/12/2023).
Menurut Ardi, House of Future akan menjadi pusat pelatihan digital dan tempat belajar bagi karyawan, dengan fasilitas kompetensi pabrik ammonia dan urea tercanggih di Bontang bahkan Pupuk Indonesia Grup.
Terlebih di era industri masa kini, berbagai tantangan pun menuntut karyawan untuk lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi yang semakin berkembang.
Pada fasilitas OTS berbasis Virtual Reality, peserta dapat memahami standar operasional pabrik melalui sudut pandang panel operator di control room maupun field operator di lapangan, karena simulasi virtual dibuat persis menyerupai pabrik ammonia dan urea sebenarnya.
Baca Juga: UPZ Pupuk Kaltim Pastikan Profesionalitas Pengelolaan Zakat
Oleh karena itu, karyawan yang dilatih melalui fasilitas ini dapat merasakan pengalaman seolah turun langsung di lapangan.
Teknologi OTS mensimulasikan proses pabrik ammonia dan urea secara dinamis, baik pada kondisi steady state maupun cold state berdasarkan filosofi fungsi unit proses dan desain operasi.
Termasuk parameter operasi pada OTS, dihitung dan disimulasikan berdasarkan prinsip-prinsip teknik kimia seperti termodinamika, perpindahan panas dan massa, kinetika reaksi serta neraca massa dan energi.
"Adanya fasilitas ini diharap semakin mendorong lahirnya individu berkualitas Pupuk Kaltim dalam mendukung pencapaian PKT Emas di masa datang," tambah Ardi.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo, mengatakan pemenuhan kompetensi karyawan khususnya operator, merupakan salah satu kunci menjaga produktivitas perusahaan.
Terlebih dengan terus berkembangnya metode pembelajaran dunia, sistem berbasis teknologi digital menjadi salah satu cara meningkatkan daya saing serta efektivitas kompetensi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya