Suara.com - Gereja Katedral Keuskupan Agung Kupang siap menyambut perayaan Natal umat Katolik di Kupang tahun ini.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan rekonstruksi Gereja Katedral Keuskupan Agung Kupang, yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bangunan ini terdampak bencana Badai Seroja, yang melanda Kota Kupang, pada April 2021.
Peresmian Gereja Katedral Kupang secara seremonial dilakukan dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Joko Widodo, didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Uskup Agung Kupang Petrus Turang, Rabu siang (6/12/2023).
Presiden Jokowi mengatakan, selama ini, Gereja Katedral Keuskupan Agung Kupang belum pernah direnovasi atau dibangun kembali. Tetapi pada 2021, Gereja Katedral ini terdampak Badai Seroja, sehingga pilar dan atapnya rusak berat dan membahayakan para jemaat.
"Setelah direnovasi dan dibangun kembali, waktu saya masuk tadi, betul terkagum-kagum. Interior di dalamnya sangat bagus sekali, indah sekali," kata Presiden Jokowi.
Ia menyampaikan, renovasi Gereja Katedral Keuskupan Agung Kupang dilakukan secara menyeluruh, dengan membangun gereja yang lebih luas dari bangunan sebelumnya.
Gereja Katedral Kupang yang baru, dengan kapasitas 1500 jemaat ini tidak hanya digunakan untuk tempat beribadah, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, menyediakan ruang untuk berdialog, mempererat persaudaraan, mempererat kerukunan untuk memperkokoh persatuan bangsa.
"Hari ini kita betul-betul bisa melihat bersama wajah baru Gereja Katedral Keuskupan Agung Kupang yang megah, yang indah, yang tetata rapi. Gereja bersejarah yang menjadi bagian dari keberadaan Gereja Katolik di Kota Kupang," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur keagamaan ini dapat meningkatkan upaya hidup rukun bersama untuk menciptakan lingkungan yang berbudaya, beradab, dan menjunjung tinggi nilai moral.
Gereja Kristus Raja Katedral Kupang memiliki luas lahan 4.266 m2, dengan luas bangunan utama gereja 2.066 m2, bangunan sekretariat paroki 876 m2, menara 9 m2, dan rumah panel/genset 24 m2. Renovasi Gereja Katolik Kristus Raja Katedral Kupang dilaksanakan sejak 2021, dengan anggaran APBN senilai Rp24 miliar.
Gereja Katedral Keuskupan Agung Kupang berdiri sejak 1962 yang berawal dari rumah pastor. Dalam perjalanannya, setelah Keuskupan Agung Kupang terbentuk sebagai bentuk perluasan Keuskupan Atambua, rumah pastor tersebut dijadikan sebagai Gereja Katedral Keuskupan Agung Kupang.
Selama ini, bangunan gereja tersebut belum pernah direhabilitasi, kecuali pada tahun 1995 ada penambahan di bagian samping dengan pembangunan balkon.
Gereja Katedral menjadi bagian sejarah keberadaan Gereja Katolik di Kota Kupang sekaligus objek wisata religi di Kota Kupang yang berjarak sekitar 13 km dari Bandara Internasional El Tari Kupang atau dapat ditempuh sekitar 25 menit via jalur darat.
Berita Terkait
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Jawaban Pengacara Jokowi Soal Ijazah Bikin Refly Harun Geram: 'Aneh
-
Dokter Tifa Sebut Jokowi Hanya Bisa Dihancurkan Orang Gila
-
KPK Cari Sosok yang Perintahkan Kadis PUPR Sumut Terima Suap Proyek Pembangunan Jalan
-
Topan Ginting Cuma 'Prajurit'? KPK Kini Bidik 'Jenderal' Pemberi Perintah Suap Proyek Jalan Sumut
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya