Suara.com - Indonesia merupakan negara produsen dan konsumen kopi terbesar kedua di Asia setelah Vietnam. Peningkatan bisnis kedai kopi di Indonesia pun memacu pertumbuhan kebutuhan akan mesin sangrai kopi sebagai aspek krusial.
Melihat perkembangan kebutuhan ini, maka industri mesin sangrai kopi pun kini turut berkembang mengikuti perubahan jaman.
Berto Coffee Roaster, produsen mesin sangrai atau roast kopi yang berfokus pada bisnis kopi skala kecil, menengah hingga besar, merupakan salah satu contoh produsen yang telah menyematkan kecanggihan teknologi digital ke dalam fitur mesinnya.
"Trend menyangrai kopi terus bertransformasi. Sejak 2018 lalu, kami mengembangkan inovasi mesin sangria kopi dengan memanfaatkan teknologi digital dan otomasi untuk dapat menjawab tantangan industri kopi," ujar Marcel Patilaya, Business Developer Berto Coffee Roaster," yang dikutip, Jumat (22/12/2023).
Berto menggunakan beragam solusi Schneider Electric mulai dari panel kontrol, solusi EcoStruxure Machine, dan Augmented Operator Advisor. Dengan penambahan berbagai fitur teknologi, Berto dapat menawarkan kepada customer-nya keunggulan kompetitif untuk bisnisnya.
"Mesin sangrai kopi dituntut memiliki performa yang prima setiap saat agar dapat menghasilkan ketepatan dan konsistensi profil kopi sesuai yang diharapkan. Kedua, kebutuhan untuk mendapatkan visibilitas operasional," kata dia.
Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, mesin sangrai kopi Berto diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat bagi pelaku bisnis kopi di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan daya saing bisnisnya.
Transformasi digital diyakini dapat mendukung pelaku bisnis mengoptimalisasi proses bisnis, mengurangi biaya perawatan bahkan hingga 75 persen, waktu dan biaya engineering hingga 80 persen, dan mengurangi jejak karbon hingga 50 persen.
“Berto Coffee Roaster merupakan pembuktian bahwa pemanfaatan teknologi digital dan otomasi dapat membantu industri kecil menengah (IKM) meningkatkan nilai jual produknya dan mengikuti perkembangan kebutuhan konsumen akan aspek keberlanjutan. Kepemimpian dan inisiatif Berto menunjukkan bagaimana setiap pelaku bisnis dapat menjadi Impact Makers untuk customer, lingkungan dan masyarakat," kata Roberto Rossi, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste.
Baca Juga: Implementasi Bisnis yang Kuat Beri Sentimen Positif ke Emiten BREN
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD