Suara.com - JK Ungkap Tanah Ribuan Hektare Milik Prabowo, Berawal dari Kredit Macet dan Diborong Sang Jenderal Secara Cash
Mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla buka suara tentang polemik ribuan hektare lahan milik Prabowo Subianto.
Dia bilang sang Jenderal memiliki lahan ribuan hektare tersebut usai memborongnya dari pemilik lama yang mengalami kredit macet di Bank Mandiri. Kala itu kata JK Prabowo membelinya secara cash atau tunai senilai USD150 juta.
JK mengungkapkan tanah yang dikuasai oleh Prabowo itu merupakan hasil pembelian dari pabrik kertas PT Kiani Lestari di Kalimantan milik Bob Hasan pada 2004 lalu.
"Prabowo datang ke kantor saya, dan dia ingin membeli pabrik kertas PT Kiani Lestari milik Bob Hasan yang macet di Bank Mandiri," cerita JK di Jakarta dikutip Kamis (11/1/2024).
Mendengar keinginan Prabowo tersebut, JK pun lantas menghubungi Direkur Utama Bank Mandiri kala itu yakni Agus Martowardojo. JK menanyakan kebenaran Bank Mandiri yang akan menjual pabrik kertas Kiani Lestari tersebut.
"Saya telepon Dirut Mandiri Agus Martowardojo. Saya bilang benar ada Kiani Kertas akan dijual? Berapa harganya? Kami akan jual US$150 juta dan sudah ada peminat dari Singapura, jangan jual ke Singapura lebih baik ke pengusaha nasional. Lalu dijawab Pak Agus, "Boleh Pak asal cash". Jadi di depan saya ada Pak Prabowo tetapi cash US$150 juta," tambahnya .
Setelah pertemuan itu, Prabowo kemudian membeli pabrik Kiani Kertas yang mempunyai lahan untuk hutan industri seluas kurang lebih 200 ribu hektare.
JK berharap keterangan ini menepis isu bahwa ia pernah memberikan lahan kepada Prabowo.
Baca Juga: Mantan Wapres Jusuf Kalla Temani Cak Imin Kampanye, Anies: Nanti Ada Waktunya
"Bukan saya berikan lahan, melainkan dia beli, pabriknya ada izin lahan, tetapi beda kabupaten," kata JK.
Sebelumnya kepemilikan lahan ribuan hektare lahan Prabowo ini rampai saat Debat Capres Ketiga yang digelar KPU pada Minggu (7/1/2024).
Saat itu calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyinggung kepemilikan tanah Prabowo Subianto dalam debat capres Minggu (7/1) malam. Dalam momen itu, Anies menyebut Prabowo memiliki 340 ribu hektare (Ha) tanah, tapi di sisi lain hampir separuh tentara Indonesia belum memiliki rumah dinas.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyinggung anggaran yang besar Kementerian Pertahanan (Kemenhan) justru untuk membeli alutsista bekas.
"Kita ingin mengembalikan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu. Justru digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas, di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas, sementara menterinya punya lebih dari 340 hektare tanah di Republik ini. Ini harus diubah," ujar Anies
"Saya mengklarifikasi data yang meleset, maaf Pak Prabowo angkanya terlalu kecil, bukan 320 hektare tapi 340 ribu hektare, saya klarifikasi," lanjut Anies dalam sesi berikutnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Capai 3% Buntut Penurunan Suku Bunga The Fed
-
SIM Mati Bisa Diperpanjang? Ini Syarat Terbaru dan Biayanya
-
LPDB Dorong Koperasi Pondok Pesantren Jadi Mitra Strategis Koperasi Desa Merah Putih
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700