Suara.com - Kredit Pemilikan Rumah atau KPR dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu metode pembelian properti yang diminati.
Fleksibilitas pembayaran dengan skema cicilan yang ditawarkan KPR memberikan kemudahan bagi para debitur untuk mewujudkan hunian impian mereka tanpa perlu membayar penuh (full cash) di muka.
Kehadiran KPR ini mampu melonggarkan beban finansial masyarakat yang ingin membeli rumah. Jadi, tidak mengherankan apabila KPR menjadi salah satu solusi yang populer dalam pembelian hunian layak huni.
Terlebih lagi, kini berbagai bank dan lembaga keuangan telah menyediakan bermacam produk KPR beserta keuntungannya masing-masing, baik itu KPR konvensional maupun KPR syariah, sehingga masyarakat bisa lebih mudah menjangkau produk finansial sesuai kebutuhan dan preferensi calon debitur.
Di satu sisi, KPR memang memberikan nilai guna kepada masyarakat yang memanfaatkannya. Akan tetapi, tantangan dan rintangan juga tidak bisa dilepas dari kehadiran KPR ini bagi calon debiturnya.
Beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada KPR, antara lain terbatasnya sarana edukasi dan informasi tentang KPR, proses pengajuan offline yang kurang efektif, hingga suku bunga floating yang nilainya tinggi.
Untuk menghadapi hal tersebut, calon debitur dan mereka yang sedang memiliki permasalahan KPR dapat merencanakan resolusi yang nyata dan pasti, apalagi awal tahun ini bisa dijadikan sebagai kesempatan emas guna mewujudkan finansial yang sejahtera.
Rekomendasi Resolusi KPR 2024
Permasalahan utama yang kerap dihadapi pada KPR biasanya meliputi keterbatasan informasi seputar KPR, kekurangefektifan pengajuan KPR, dan suku bunga floating. Setiap permasalahan tersebut bisa ditangani dengan resolusi yang tepat.
Baca Juga: Skema KPR 35 Tahun Bakal Tawarkan Kemudahan Bagi Milenial dan Gen Z
1. Cek Kesanggupan Sebelum Pengajuan KPR
Seperti kata pepatah, “Sedia payung sebelum hujan.” Calon debitur juga harus bersiap diri sebelum melakukan pengajuan KPR.
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah menetapkan dahulu kebutuhan dan kesanggupan. Jika sudah ditetapkan, cari tahu produk dan jenis KPR yang diinginkan. Misalnya, KPR konvensional atau KPR syariah.
Pada umumnya, KPR konvensional memiliki skema pembayaran yang serupa di setiap bank atau lembaga keuangan. Namun, KPR syariah akan berbeda-beda tergantung pada akad yang dipilih.
Cukup pahami saja dasar-dasarnya dengan saksama karena calon debitur dapat mencari tahu lebih lanjut ketika sudah menemukan kandidat produk KPR yang akan dipilih dan berkonsultasi dengan perwakilan bank atau pihak ketiga yang membantu pengajuan.
Selanjutnya, lakukan simulasi perhitungan untuk mengetahui detail biaya dan jangka waktu. Selain itu, hal ini bisa juga dilakukan untuk mendapatkan rekomendasi produk KPR yang sesuai kebutuhan calon debitur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
IHSG Diprediksi Menguat 'Bersama' Wall Street, Cek Saham-saham Rekomendasi Ini
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
Satu Lagi Bank Bangkrut, OJK Cabut Izin Usaha BPR Nagajayaraya Sentrasentosa
-
Laba Inti PWON Lampaui Ekspektasi Konsensus di Kuartal 3 2025
-
Menkeu Purbaya Tolak Skema Burden Sharing BI-Kemenkeu, Singgung Independensi
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor