Suara.com - PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (IDX: NICE) secara resmi telah diakuisisi oleh LX International Corp. Ini menandai langkah strategis untuk meningkatkan nilai Perusahaan dalam ekosistem industri pengolahan nikel dan baterai kendaraan listrik.
Aksi korporasi ini merupakan tindak lanjut atas Conditional Shares Sale and Purchase Agreement yang ditanda-tangani oleh para pihak dan telah sesuai dengan keterbukaan informasi sebagaimana tercantum pada prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk.
Seiring transaksi ini, telah dilakukan pengalihan saham-saham pada NICE yang antara lain dimiliki PT Sungai Mas Minerals sebesar 1.859.577.615; PT Inti Mega Ventura sebesar 1.739.634.385; Michael Adhidaya Susantyo sebesar 25.000.000; dan Victor Agung Susantyo sebesar 25.000.000 kepada PT Energy Battery Indonesia (“EBI”), yang kepemilikan 99,99% sahamnya dikuasai oleh LX International Corp.
Transaksi ini dilakukan dengan nilai per-lembar saham sebesar Rp.438,- Pasca akusisi tersebut, EBI memiliki total 3.649.212.000 saham pada NICE. Itu setara dengan 60% dari total seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor pada NICE.
"Dengan diselesaikannya transaksi ini, tentunya memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan visi NICE sebagai pemain unggul dalam pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia dengan mengedepankan world-class mining standards," kata Presiden Direktur NICE, Stevano Rizki Adranacus ditulis Rabu (17/1/2024).
Keberadaan LX International Corp. sebagai pemegang kendali baru di NICE sejalan dengan rencana jangka panjang Indonesia terkait hilirisasi industri nikel dan partisipasi dalam inisiatif global ESG.
IPO NICE, yang sukses dicatatkan pada 9 Januari 2024, merupakan tonggak sejarah yang menandai komitmen perusahaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengelolaan dan pengolahan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Dalam konteks ini, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. berharap dapat memainkan peran aktif sebagai perusahaan publik dalam mencapai tujuan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Dengan dukungan LX International Corp, NICE berambisi untuk menjadi pelaku kunci dalam industri pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia, menjunjung tinggi standar pertambangan kelas dunia.
Baca Juga: Daftar Pemegang Saham NICE, Siapa Saja Sosoknya
Akuisisi ini juga sejalan dengan strategi Perusahaan untuk mendukung pertumbuhan industri baterai kendaraan listrik, memperkuat posisi NICE dalam rantai pasok industri yang semakin penting ini.
LX International Corp. bersama NICE berkomitmen untuk berperan dalam mewujudkan visi masa depan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
IHSG Menguat di Akhir Perdagangan Hari Ini, Tapi Investor Masih Tunggu RDG BI
-
Dibalik Cerita IPO Superbank! Gak Cuma Zonk, Pemburu Saham SUPA Rela Pinjol dan Dapat Jatah 3 Lot
-
Genjot PNBP, ESDM Lelang Terbuka Stockpile Bauksit di Kepri
-
Rupiah Melorot Lagi Hari Ini ke Level Rp 16.691
-
Saham BBCA Anjlok Aksi Jual Rp150 Miliar
-
iRobot Perusahaan Legendaris AS Resmi Bangkrut, Siap Diakusisi China
-
Konsumsi Bensin di Nataru Diproyeksi Melonjak 3 Persen, Pasokan Cukup?
-
Hujan Ekstrem Diproyeksikan Hambat Pemulihan Listrik di Aceh
-
Bahlil Bicara Kapan Listrik di Aceh Bisa Normal Kembali
-
Pemerintah Bangun 2.500 Rumah Layak Huni untuk Korban Banjir Sumatera