Suara.com - Perselisihan antar Crazy Rich Budi Said dengan PT Antam Tbk soal jual beli emas memasuki babak baru. Terbaru Budi Said ditetapkan tersangka penyalahgunaan kewenangan penjualan emas sebesar lebih dari 1 ton.
Namun banyak yang bertanya-tanya alur kronolohi soal kasus tersebut, hingga berakhir ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, awal mula kronologinya Budi Said membeli emas di butik yang dimiliki Antam.
Namun, ada klausul dari agen di butik Antam bahwa emas batangan Antam bisa mendapatkan harga beli kembali atau buyback dengan margin 15 persen.
Baca Juga: Kata Istana: Perlu Evaluasi Program Food Estate
Sehingga, Budi Said melakukan transaksi pembelian emas batangan atau logam mulia berkali-kali.
"Sudah saya bilang sejak awal bahwa kasusnya Pak Budi Said itu kan kasus yang cukup aneh. Masa anda bisa beli emas, dapat diskon, kalau dibuy back langsung margin 15 persen," ujar Arya di Jakarta, Senin (22/1/2024).
"Itu investasi udah nggak mungkin, heran nya saya tuh Pak Budi Said hampir berkali-kali, puluhan kali melakukan transaksi," sambung dia.
Menurut Arya, sebenarnya agen penjualan di Butik Antam sebenarnya tidak boleh membuat perjanjian atau klausul buyback yang menguntungkan. Dengan begitu, Arya menduga ada oknum yang seperti agen untuk membohongi Budi Said.
Baca Juga: Dukung Ganjar Abdee Negara Mundur dari Komisaris Telkom, Siapa Penggantinya?
"Perjanjian siapa yang bikin perjanjian, itu perjanjian orangnya di butik antam. yang gak punya hak, bikin perjanjian," imbuh dia.
"agenny udah kena juga itu kayaknya. 3 orang antam, 1 orang antam-nya juga yang dibutik, bukan (yang di kantor). Nggak punya hak dia bikin surat," tegas dia.
Menurut Arya, kasus ini juga bermula atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang kemudian diteruskan ke Kejagung. Namun, dia tidak merinci berapa kerugian yang didapatkan dari kasus tersebut.
"Pokoknya hasil dari BPK kita bawa ke Kejagung. BPK udah, ada sih itu kerugian negara katanya. Apalah kita nggak tau lah, pokoknya yang tau kejaksaan lah yang tau prosesnya," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Express Discharge, Layanan Seamless dari Garda Medika Resmi Meluncur: Efisiensi Waktu dan Pembayaran
-
COP30 Brasil: Indonesia Dorong 7 Agenda Kunci, Fokus pada Dana dan Transisi Energi
-
Redenominasi Rupiah Bikin Harga Emas Makin Mentereng? Ini Kata Pengamat
-
Rapel Gaji PNS dan PPPK Mulai Cair November? Cek Mekanismenya
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif