Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meresmikan rumah susun negara (Rusunara) yang diperuntukkan bagi jajaran Kementerian Keuangan yang bertempat di Jayapura hari ini, Kamis (1/2/2024).
Dalam sambutannya dia mengatakan bahwa banyak pihak yang justru senang saat seremonial peresmian sebuah pengerjaan proyek dengan cara gunting pita, tetapi ada hal yang dilupakan.
"Sering orang lebih silau dan kagum dengan pembangunan karena gunting pita kelihatan bagus, tapi setahun dua tahun nggak dilihat lagi," ungkap Sri Mulyani dalam sambutannya.
"Saya sudah berkali-kali sampaikan peradaban suatu bangsa dan negara diujinya itu bukan hanya membangunnya tapi bisa nggak dia memeliharanya. Jadi memelihara aset adalah bagian dari tingkat peradaban kita," tambah Sri Mulyani.
Pada kesempatan itu juga Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pembangunan fasilitas ini merupakan wujud dari kepedulian negara untuk menjaga jajarannya agar bisa bertugas dengan sepenuh hati, tetap menjaga kinerja dan profesionalisme, serta berintegritas di seluruh pelosok Indonesia tanpa ada perbedaan.
“Untuk itu, negara juga akan hadir untuk bisa meyakinkan bahwa jajaran Kementerian Keuangan bisa bertugas secara penuh,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Sri Mulyani menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi dan sinergi yang baik antara Kementerian Keuangan dengan Kementerian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dalam membangun berbagai fasilitas perumahan Kementerian Keuangan di berbagai lokasi di Indonesia.
“Saya berharap kolaborasi ini akan terus berkembang dan akan semakin baik dengan melakukan suatu standardisasi proses, standarisasi mekanisme kerja, standarisasi kualitas, serta bagaimana kemudian pemanfaatan dan pemeliharaannya,” kata Menkeu.
Namun, dalam proses pembangunanya bukan hal yang mudah. Menkeu menceritakan kompleksitas prosesnya hingga terwujud sinergi dan kolaborasi yang positif antar jajaran di Kementerian Keuangan dalam membangun fasilitas perumahan ini.
Baca Juga: Gonjang-ganjing Menteri Jokowi Mulai Tak Kompak, Begini Respons Istana soal Ketidaknyamanan Kabinet
Dengan begitu, diharapkan sinergi dan kolaborasi yang telah terwujud dapat memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara hadir melalui APBN #uangkita untuk kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia dalam satu kesatuan.
“Ini adalah cara untuk menciptakan suatu iklim akuntabilitas dan juga ownership atau rasa memiliki terhadap negara ini dari seluruh rakyat Indonesia. Negara ini dibangun dengan suatu perjuangan gotong-royong dan kita harus terus memupuk rasa gotong royong ini dengan salah satunya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas,” tutur Menkeu.
Di sisi lain, hal selanjutnya yang menjadi perhatian Menkeu adalah mengenai pemeliharaan aset dan fasilitas yang telah terbangun, termasuk aset negara yang harus terus dirawat dan dijaga namun harus dapat juga bermanfaat secara maksimal.
“Jadi memelihara aset adalah bagian dari tingkat peradaban kita - Saya harap ini adalah satu fasilitas yang bisa dihargai dan tentu saja kita jaga bersama,” ungkapnya.
Terakhir, Menkeu menghimbau kepada seluruh jajaran yang akan menghuni rusunawa ini agar dapat bersikap dan menggunakan aset secara baik, serta mekanisme pengelolaan dan pemeliharaannya dapat termonitor dengan baik.
“Semoga pembangunan ini akan memberikan manfaat bagi keuangan negara dan bagi Indonesia, bagi Papua dan tentu untuk terus memajukan bangsa kita,” tutupnya
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen
 - 
            
              BSU Rp600 Ribu Cair November 2025? Cek Informasi Terbaru dan Syarat Penerima
 - 
            
              Jadi Piutang, WIKA Masih Tunggu Pembayaran Klaim Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 5,01 T
 - 
            
              Negara Tanggung Jawab Siap Lunasi Utang Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 119,35 Triliun