Suara.com - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom Indonesia tengah memperluas bisnisnya dengan mengembangkan bisnis yang berkaitan perusahaan lain atau b-to-b. Sebab, kontribusi pendapatan segmen b-to-b ini cukup besar terhadap total keseluruhan pendapatan Telkom.
Direktur Group Business Development Telkom, Honesti Basyir mengungkapkan, setidaknya hampir setengah pendapatan Telkom Group diraih dari segmen b-to-b.
Menurut dia, pendapatan segmen b-to-b berasa dari beberapa divisi, mulai dari divisi enterprise, government dan divisi perusahaan seperti TelkomMetra.
"Ya mungkin kita lihat kontribusi b-to-b ini ada dari beberapa vehicle, kita lakukan lewat divisi sendiri. Kita punya divisi enterprise, divisi government itu kita punya divisi perusahaan seperti TelkomMetra. Mungkin angkanya 40-45% dari b-to-b," ujar Honesti dalam Media Gathering di Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Baca Juga: Telin dan KT Corporation Komitmen Wujudkan Konektivitas Digital di Asia-Pasifik
Mantan Bos Bio Farma ini menyebut, kontribusi pendapatan ini sangat besar, mengingat kontribusi pendapatan utama Telkom Group masih dari segmen konsumer.
Namun demikian, Honesti melihat, tidak menutup kemungkinan bisnis b-to-b Telkom ini akan terus berkembang. Sebab, di era teknologi banyak perusahaan maupun pemerintah yang tengah melakukan digitalisasi.
"Karena luas sekali di industri b-to-b ini. Apalagi kalau kita lihat industri vertikalnya, financenya aja ada banyak ini, ada banking, ada asuransi dan macam-macam. Belum lagi di mining kita lihat bahwa ceruk pasar yang harus segera kita masuki," ucap dia.
Honesti merasa optimis segmen b-to-b ini ke depan akan memberikan kontribusi besar terhadap Telkom Group. Pasalnya, setelah pandemi Covid-19, teknologi sangat berperan untuk kelangsungan bisnis.
Baca Juga: Telkom dan Kemendag Persiapkan Startup Gim Lokal Raih Pasar Global
"Jadi pasca pandemi teknologi makin berperan kalau pengen melakukan perbaikan dari sisi model bisnis. Sehingga mereka melihat bahwa IT digitalisasi cara mereka membuat bagaimana tetap eksis. Ruang tunggunya semakin besar, maka kita juga lakukan transformasi seperti itu," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Bahlil Tetapkan Denda Tambang di Kawasan Hutan: Rp354 Juta hingga Rp6,5 Miliar per Hektare
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
Di Balik Laju Mobil Listrik, Bagaimana Adopsinya di Indonesia?
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Tren Kota Mandiri Menguat, Bisnis Properti Dianggap Masih Stabil
-
Harga Bawang dan Kebutuhan Dapur Naik, Minyak Goreng Tembus Rp22 Ribu per Liter
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Tabungan Haji Bank Mega Syariah Capai Rp 324 Miliar, Apa Untungnya Bagi Nasabah?
-
Waspada Gangguan Lanjutan, Ini Alasan Sinkronisasi Listrik Aceh Tidak Bisa Cepat