Suara.com - Adanya gagasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diubah menjadi koperasi menjadi polemik baru di masyarakat. Ide ini dianggap liar dan tidak bisa dilakukan, karena bisa melanggar aturan yang ada.
Direktur Eksektutif Segara Research Institute, Piter Abdullah mengatakan, salah satu aturan yang dilanggar dalam wacana ini yaitu UUD 1945 Pasal 33.
"Itu ngawur itu kalau yang ngomong bahwasannya dengan mengkoperasikan BUMN itu lebih sesuai dengan UUD, ngawur itu. Justru bertentangan dengan UUD di Pasal 33," ujarnya seperti yang dikutip dari Antara, Senin (5/2/2024).
Piter menjelaskan, dalam pasal 33 pada ayat 3 UUD 1945 berbunyi bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat.
Baca Juga: Erick Thohir Disebut Pelintir Isu BUMN Jadi Koperasi, Stafsus: Kalau Salah Ide Akui Saja
Maka dari itu, dia memandang BUMN ini sebagai perwakilan dari negara untuk memanfaatkan kekayaan alam RI agar bisa dinikmati oleh masyarakat.
"BUMN khususnya untuk sektor sektor yang sangat strategis itu dimiliki oleh BUMN karena BUMN itu adalah mewakili negara," imbuh dia.
Atas adanya ide itu, Piter mengaku sempat mengkonfirmasi terhadap Timnas AMIN, di mana gagasan itu hanya dicetuskan oleh tokoh koperasi Indonesia Suroto PH yang diundang diskusi.
"Jadi, masih merupakan pandangan pribadi Pak Suroto, bukan pandangan apalagi usulan dari Tim 01. Makanya saya enggak yakin itu dari Paslon 01 karena itu ngawur. Saya sudah konfirmasi ke Mas Wijayanto Sarimin, dari mas Wijaya dia itu ngomong sama saya itu enggak, itu bukan," ucap Piter.
Baca Juga: BUMN Diubah Jadi Koperasi, Stafsus Erick Thohir: Idenya Aneh
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menilai ide mengubah BUMN menjadi koperasi merupakan gagasan yang aneh. Senada dengan Erick Thohir, ide ini justru bisa berdampak pada meningkatnya tingkat pengangguran.
Arya menyebut, tidak hanya pekerja BUMN saja yang terdampak, tetapi juga perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan BUMN juga ikut terimbas.
Baca Juga: Jokowi Gencar Tebar Bansos Jelang Nyoblos, Erick Thohir: Apa Yang Salah?
"Memang idenya aneh mau jadikan BUMN jadi koperasi. Dan buat 1,6 juta karyawan BUMN nganggur semua," ujar Arya kepada wartawan, Senin (5/2/2024).
"Dan belum lagi pihak-pihak ketiga yang mendukung BUMN banyak banget berapa juta keluarga yang akan terganggu dengan ide tersebut," tambah dia.
Arya meminta, tim sukses pasangan calon (paslon) nomor urut 1 AMIN untuk tidak saling menyalahkan gagasan ide tersebut. Dia menegaskan, timses harus berani mengaku salah, jika memang ide tersebut salah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha
-
Harga Perak Sempat Melonjak Tajam, Hari Ini Koreksi Jelang Akhir Pekan
-
Danantara Bangun 15.000 Hunian Sementara untuk Korban Banjir Sumatera
-
Viral di Medsos, Purbaya Bantah Bantuan Bencana Sumatra dari Luar Negeri Kena Pajak
-
Indodax Setor Kewajiban Pajak Kripto, Mulai dari PPh hingga PPN Transaksi Digital
-
IHSG dan Rupiah Kompak Loyo Hari Ini
-
Program Belanja 2025 Tembus Transaksi Rp272 Triliun
-
Apa Itu Working Capital? Pahami Pengertian dan Pentingnya bagi Kesehatan Bisnis