Suara.com - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri menilai Joko Widodo telah gagal menjadi Presiden. Maka dari itu, dirinya menyerukan adanya pemakzulan terhadap Presiden Jokowi.
"Saya ga nyerang calon-calon ya, saya cuma nyerang Jokowi karena yang gagal adalah Jokowi, oleh karena itu kita harus mengantisipasi kerusakan Jokowi sampai Oktober, kalau perlu dimakzulkan segera," ujarnya dalam diskusi publik Tanggapan Atas Debat Kelima Pilpres di Jakarta, Senin (5/2/2024).
Menurut Faisal, ada beberapa alasan dirinya menyebut Presiden Jokowi gagal. Misalnya, bilang dia, strategi Mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang mengandalkan bantuan sosial (bansos) untuk menurunkan jumlah orang miskin.
Baca Juga: Soal Jokowi Gencar Tebar Bansos Jelang Nyoblos, Faisal Basri: Main Joroknya Udah Lama
Bahkan, Faisal melihat, Presiden Jokowi juga meminta lembaga untuk berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyaluran Bansos.
"Waktu itu dalam sidang kabinet terbatas dia marah angka kemiskinan naik, angka kemiskinan naik di sidang kabinet 'eh menteri-menteri ekonomi, koordinasi sama BPS, kan ketahuan tuh BPS surveinya kapan kemiskinan. Nah waktu survei itu, gelontorin bansos'," jelas dia.
Selain itu, Faisal juga memandang Presiden Jokowi "bermain kotor" dalam kontesasi pemilihan presiden ini. Sebab, Presiden dianggap memiliki banyak cara untuk bsa kembali menjabat sebagai Presiden kembali.
"Ini main jorok Jokowi tuh udah lama. Beyond our imagination apa yang dilakukannya. Kalau Prabowo menang belum tentu dilantik, dibikinlah keadaan darurat, sehingga dia tiga periode, bisa, apa yang terbayangkan, terbayangkan oleh Jokowi," jelas dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir-akhir ini makin gencar untuk memberikan bansos ke sejumlah masyarakat yang ia kunjungi, pemeberian bansos oleh Kepala Negara ini pun jadi polemik karena dilakukan menjelang Pemilihan Presiden 2024.
Baca Juga: Cium Skenario di Balik Petisi Aktivis, Bahlil: Sebagai Mantan Ketua BEM Ngerti Betul Barang Ini
Menteri BUMN Erick Thohir pun menilai tidak ada yang salah apa yang dilakukan Presiden dalam memberikan bansos.
"Ketika kita bisa duduk di sini, minum, makan, bagaimana saudara-saudara kita yang lain? Apa yang salah? Ini kebijakan sudah diambil, kebijakan bersama-sama dilakukan bertahun-tahun oleh bapak presiden, Bapak Jokowi," kata Erick Thohir di Djakarta Theater, Jakarta pada Sabtu (3/2/2024).
Menurutnya pembagian bansos Jokowi sangatlah wajar, ditengah jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 20,2 juta jiwa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram