Suara.com - Direktur Investment Banking MNC Sekuritas Hary Herdiyanto memastikan bahwa jadwal pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak akan memengaruhi minat perusahaan untuk meluncurkan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Kami telah memiliki sejarah yang selalu baik dalam pemilu sebelumnya, semuanya berjalan dengan lancar dan aman. Jika kita melihat dari sisi tren, tidak ada indikasi khusus bahwa pasar akan bergerak turun saat pemilu," ujar Hary saat berbicara dengan media di Main Hall BEI.
Menurut catatan historis, ia menyebut bahwa investor asing cenderung melakukan pembelian bersih (net buy) daripada penjualan bersih (net sell) selama tahun-tahun pemilu sebelumnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selalu menguat pada tahun- tahun Pemilu sebelumnya, IHSG tercatat naik 8,30 persen pada Pemilu 2009, IHSG menguat 2,54 persen pada Pemilu 2014, dan IHSG naik 0,48 persen pada Pemilu 2019.
"Bahkan, di historical kalau kita perhatikan asing itu di tahun- tahun pemilu itu masih net buy, tidak exit, makannya kita cukup confident lah," ujar Hary, dikutip dari Antara pada Senin (12/2/2024).
Dalam kesempatan ini, Hary mengungkapkan bahwa MNC Sekuritas telah mengantarkan sebanyak perusahaan untuk menggelar IPO di pasar modal Indonesia sepanjang tahun ini.
"Tahun ini emiten ketiga bahkan, dan rencana mungkin masih ada 5 lagi untuk pipeline (antrean)," ujar Hary.
Hary menjelaskan bahwa perusahaan yang mendapat pendampingan dari pihaknya untuk meluncurkan IPO berasal dari berbagai sektor, termasuk industri kimia, aplikasi e-commerce, furnitur, dan makanan & minuman (F&B).
"Portofolio perusahaan yang kami dampingi ini multisektor, sebagai contoh, tiga perusahaan tersebut berbeda-beda. Yang pertama adalah perusahaan kimia, kemudian ada perusahaan aplikasi e-commerce, yang sekarang adalah perusahaan furnitur, dan yang akan listing hari Kamis (15/02) adalah restoran F&B," ungkap Hary.
Baca Juga: Melantai Bursa, Emiten Desain Kontruksi Ini Serok Rp49,44 Miliar Dana IPO
Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa ada 24 perusahaan yang berada dalam proses untuk meluncurkan IPO di pasar modal Indonesia per tanggal 7 Februari 2024.
Dari 24 perusahaan tersebut, empat di antaranya memiliki skala besar, 17 perusahaan memiliki skala menengah, dan tiga sisanya memiliki skala kecil.
Berita Terkait
-
Fadli Zon Tuding Semua Aktor Film Dirty Vote Tim Mahfud MD
-
Film Dirty Vote Ungkap Kecurangan Pemilu, Anies: Penonton Marah, Hati-hati dengan Rakyat!
-
Berjarak 2 Jam dari Istana Negara, Petugas PPK Bertaruh Nyawa Distribusikan Logistik Pemilu
-
Diisukan Gabung Sama Grab, Saham GOTO Langsung Menghijau
-
Melantai Bursa, Emiten Desain Kontruksi Ini Serok Rp49,44 Miliar Dana IPO
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Sandiaga Uno Dorong Wirausaha Muda Untuk Melantai Bursa
-
Kementerian ESDM Audit Tambang Emas Martabe yang Terafiliasi ASII, Diduga Perparah Banjir Sumatera
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
PLTU Labuhan Angin dan Pangkalan Susu Tetap Beroperasi di Tengah Banjir Sumut
-
Rupiah Kokoh Lawan Dolar AS pada Hari Ini, Tembus Level Rp 16.646
-
ESDM Mau Perpanjang Kebijakan Pembelian BBM Subsidi Tanpa QR Code di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!