Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menganggarkan dana sebesar Rp71,3 triliun untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dana ini telah dialokasikan sejak 20 bulan sebelum pelaksanaan pemilu, yaitu mulai tahun 2022 hingga 2024. Rinciannya adalah sebesar Rp3,1 triliun untuk tahun 2022, Rp30,0 triliun untuk tahun 2023, dan Rp 38,2 triliun untuk tahun 2024.
Total anggaran tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk menetapkan jumlah kursi, melakukan pengawasan terhadap penyelenggara Pemilu, pemutakhiran data pemilih, penyusunan daerah pemilihan (dapil), serta manajemen dan pengadaan laporan serta dokumentasi logistik.
"Anggaran tersebut utamanya dialokasikan pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)," ujar Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata melalui keterangan resmi yang dikutip pada Selasa (13/2/2024).
Isa menjelaskan, realisasi anggaran Pemilu 2024 pada tahun anggaran 2022 mencapai Rp 2,7 triliun, atau setara dengan 88,2 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp 3,1 triliun. Sementara itu, hingga 30 September 2023, realisasi anggaran untuk tahun anggaran 2023 telah mencapai Rp 17,8 triliun, yang setara dengan 59,3 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 30,0 triliun.
Isa menambahkan bahwa anggaran sebesar Rp 38,2 triliun untuk Pemilu tahun 2024 telah disiapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Dia menyatakan bahwa dana tersebut telah dialokasikan untuk menyiapkan pelaksanaan Pemilu 2024 dalam satu putaran.
Namun demikian, Kementerian Keuangan telah memastikan bahwa anggaran untuk Pemilu 2024 akan disiapkan juga untuk kemungkinan adanya Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden hingga dua putaran. Putaran kedua dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2024.
Menurut dia, anggaran untuk Pemilu merupakan investasi dalam membangun fondasi politik dan demokrasi di Indonesia.
Suksesnya Pemilu 2024 diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang sah baik di tingkat nasional maupun daerah. Stabilitas politik dianggap sebagai jaminan bagi kemajuan pembangunan nasional di berbagai bidang.
Kegagalan dalam Pemilu, kata dia, akan membawa risiko yang lebih besar bagi bangsa dan negara Indonesia daripada nilai anggaran yang telah dialokasikan. Menurutnya, penyelenggaraan Pemilu memberikan dampak positif yang luas bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk sosial, politik, dan ekonomi. Anggaran untuk logistik, barang, dan jasa yang dibutuhkan untuk Pemilu secara tidak langsung juga mendorong sektor produksi dan distribusi.
Baca Juga: Dugaan Surat Suara Dicoblos Sebelum Digunakan di Mekkah, Bawaslu Nyatakan Tak Ada Pelanggaran?
Selain itu, pengeluaran dan konsumsi terkait Pemilu, termasuk pembayaran honorarium bagi para petugas pemilu, juga turut meningkatkan daya beli masyarakat. Belanja untuk sosialisasi dan kampanye oleh peserta Pemilu juga berkontribusi positif terhadap perputaran ekonomi masyarakat.
Berita Terkait
-
KPU dan Otorita IKN Saling Tuding! 11 Ribu Pekerja IKN Terancam Golput
-
Anies Dilaporkan Relawan Prabowo ke Bawaslu Gegara ke Rumah JK: Laporan Harus Bisa Diterima Akal Sehat
-
Ketua PPK Tersangka Narkoba, Bawaslu Wonogiri Didesak Usut Penemuan Uang Ratusan Juta dan Kaus Ganjar-Mahfud
-
Dilaporkan ke Bawaslu, Cak Imin Tetep Cuit Dirty Vote, Netizen: Emang Agak Laen
-
Dugaan Surat Suara Dicoblos Sebelum Digunakan di Mekkah, Bawaslu Nyatakan Tak Ada Pelanggaran?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya