Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang puncaknya terjadi pada tahun 2030 hingga 2035 di mana Indonesia akan didominasi oleh penduduk usia produktif (15-64 tahun), sementara dalam menghadapi bonus demografi dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten.
Ia menyampaikan bahwa program pemagangan ke luar negeri merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kompetensi SDM tersebut.
"Kondisi tersebut harus direspons dengan baik yang salah satunya dengan menyiapkan SDM yang kompeten. Jika kita menyiapkan dengan baik, bonus demografi akan mendatangkan manfaat yang besar, seperti perekonomian kita menjadi meningkat," ucap Menaker Ida saat menemui para peserta pemagangan bidang perhotelan di Bangkok, Thailand, Minggu (18/2/2024).
Ia mengatakan, keberhasilan dalam meraih bonus demografi menjadi jembatan dalam melangkah menuju Indonesia Emas tahun 2045. Pada tahun tersebut Indonesia diharapkan menjadi negara maju.
Oleh karena itu, ia menekankan para peserta pemagangan agar memanfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan mengikuti program pemagangan bidang perhotelan di Thailand. Kompetensi dan semangat kerja yang diperoleh selama di Thailand dapat diterapkan sepulangnya di Indonesia.
"Saya tidak akan lelah berpesan kepada adik-adik agar terus semangat dalam meningkatkan kompetensi dan menjaga nama baik Indonesia di mata masyarakat dunia," ucapnya.
Berita Terkait
-
Review Film RedLife, Realitas yang Vulgar dan Problematik
-
Kemnaker Jajaki Kerja Sama Bidang Ketenagakerjaan dengan Thailand
-
Mencicipi Khao Soi Otentik di Bali, Hidangan Kari Pekat Diperkaya Iga Sapi Lembut
-
Menaker Bertemu Duta Besar untuk Laos, Banyak Peluang Kerja Sama dalam Bidang Pelatihan dan Pemagangan
-
Rekap Ranking FIFA Tim ASEAN Per Februari 2024, Timnas Indonesia Perlahan Pasti Kejar Thailand dan Malaysia
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi