Suara.com - Prabowo Subianto kemungkinan besar tak akan memasukkan nama Sri Mulyani dalam jajaran kabinetnya, jika dirinya secara resmi menjadi pemenang Pemilu 2024.
Hal tersebut diungkapkan Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo pada awal pekan ini.
Jika benar Sri Mulyani tak masuk gerbong kabinet Prabowo-Gibran, sosok yang menduduki jabatan Menteri Keuangan nantinya haruslah dari kalangan orang yang profesional dan non partai.
"Ada beberapa orang yang bisa direkomendasikan yang penting punya kompetensi dan network yang bagus," kata Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti saat dihubungi Suara.com pada Rabu (21/2/2024).
Menurut dia sosok yang menjabat sebagai bendahara negara tersebut harus yang sudah berpengalaman yang bisa memberikan solusi bagi negara tanpa adanya kepentingan.
"Saya mengharap menteri keuangan diduduki profesional bukan dari partai sehingga bisa memberi solusi tanpa ada kepentingan partai yang membebani," katanya.
Menurut dia sosok menkeu yang memiliki kredibilitas bagus akan menjadi sentimen positif terhadap kondisi pasar.
"Kalo menteri baru punya integritas bagus maka sentimen pasar akan positif. Sebaliknya kalo tidak kredibel maka sentimen negatif," pungkasnya.
Sebelumnya, Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo mengungkapkan bahwa chemistry antara Prabowo dan Sri Mulyani tak pernah selaras dan menjadi latar belakang yang kuat bahwa Prabowo tak akan menggunakan jasa Sri Mulyani sebagai menterinya.
Baca Juga: Baru Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN, AHY Gercep Ganti Biodata di Akun Medsosnya
"Tapi kalau saya sebagai ekonom membaca dan melihat memang chemistry Pak Prabowo dengan Mba Ani (sapaan akrab Sri Mulyani) enggak jalan," ujarnya kepada media pada Senin (19/2/2024).
Meski demikian kata dia hingga saat ini belum pembicaraan terkait susunan menteri kabinet yang siapkan.
"Pasti nanti akan ada pembicaraan dan pengaturan berapa yang parpol dan berapa nonparpol," jelasnya.
Yang jelas, kata Drajad, Prabowo menginginkan para pembantunya nanti diisi oleh orang-orang yang mempunyai misi sama dalam memajukan Indonesia.
"Pak Prabowo mengatakan siapa saja yang ingin membantu Indonesia, maka akan masuk. Tapi kembali lagi, semua keputusan presiden yang dilantik nanti," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat