Suara.com - BPJS Kesehatan sebagai lembaga penyelenggara jaminan sosial kesehatan di Indonesia, mendukung berbagai kemajuan melalui peluncuran data sampel dan penerbitan Jurnal JKN secara berkala bagi kalangan civitas academica. Melalui data sampel dan Jurnal JKN, menjadi salah satu bagian penting bagi keberlangsungan Program JKN.
"Ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan BPJS Kesehatan, dalam meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi sistem kesehatan melalui pemanfaatan big data. Harapannya data sampel dan Jurnal JKN ini dapat dimanfaatkan bagi kalangan civitas academica, peneliti, kementerian/lembaga, ataupun masyarakat umum," terang Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, saat mengisi kuliah umum di Universitas Sumatera Utara, Rabu, (21/2/2024).
Ghufron mengatakan, BPJS Kesehatan juga memberikan akses kepada kalangan civitas academica untuk melakukan penelitian yang mendalam mengenai berbagai aspek jaminan kesehatan, serta membuka peluang bagi pengembangan kebijakan kesehatan.
"Data sampel pertama kali diluncurkan pada tahun 2019, mencakup informasi dari tahun 2015 hingga 2016 dengan jumlah mencapai 4,4 juta baris data. Hingga saat ini, jumlah data sampel telah bertambah menjadi 823 juta baris data yang mencakup periode hingga tahun 2022," jelas Ghufron.
Pemanfaatan data sampel ini menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan pemahaman dan pengembangan sistem kesehatan di Indonesia. Ghufron juga menyebutkan, dengan data yang beragam, dapat mengidentifikasi tren, tantangan, dan peluang dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan nasional dan dapat menginformasikan strategi dan kebijakan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
"Saat ini Program JKN telah memiliki 268,02 juta peserta atau 95,97 persen dari total penduduk Indonesia. Dengan pertumbuhan peserta yang semakin pesat, BPJS Kesehatan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk di kalangan civitas academica," kata Ghufron.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 23.639 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.120 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Ghufron juga menjelaskan, sepanjang tahun 2023 terdapat 606,7 juta pemanfaatan layanan di fasilitas kesehatan atau 1,6 juta per harinya, baik kunjungan sehat dan kunjungan sakit.
BPJS Kesehatan senantiasa selalu mengembangkan inovasi dalam pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan Program JKN. Terdapat i-Care JKN yang mempermudah dokter di fasilitas kesehatan mengakses riwayat medis peserta JKN dalam 12 bulan terakhir, hal tersebut untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat dan lebih tepat.
"Juga terdapat Aplikasi Mobile JKN yang dapat dimanfaatkan oleh peserta
dalam mengakses layanan administrasi. Selain itu juga terdapat Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp, dan Care Center 165. Semua itu dihadirkan untuk memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara," ucap Ghufron.
Baca Juga: Blak-blakan Dosen UGM, Ada Operasi yang Menahan Civitas Akademika Kritik Jokowi Soal Pemilu
Sementara itu, Wakil Rektor 1 Universitas Sumatera Utara, Edy Ikhsan, menuturkan bahwa kesempatan ini merupakan bukti komitmen kalangan civitas academica aware terhadap isu-isu penting di dunia kesehatan, terutama mengenai jaminan kesehatan.
"Dari sini kita dapat memahami lebih lanjut dan melihat berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi oleh BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program JKN. Melalui data sampel dan Jurnal JKN yang disediakan oleh BPJS Kesehatan, dapat dimanfaatkan untuk penelitian ataupun penentu kebijakan yang terus berkembang," jelas Edy.
Dirinya juga berharap melalui kegiatan ini, kalangan civitas academica dapat memaksimalkan data sampel dan Jurnal JKN yang telah disediakan oleh BPJS Kesehatan, serta memastikan bahwa akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Berita Terkait
-
BPJS Kesehatan Raih Prestasi Gemilang di Awal Tahun 2024
-
63 Persen Petugas KPPS Punya Risiko Hipertensi, Ungkap BPJS Kesehatan
-
Lebih dari 626 Ribu Petugas Pemilu Mengakses Layanan JKN
-
BPJS Kesehatan Jamin Pelayanan Kesehatan Petugas Pemilu yang Sakit
-
Peserta JKN Ini Akui Program REHAB Jadi Solusi Tepat untuk Lunasi Tunggakan BPJS Kesehatan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Bukti Nyata Kekuatan Emas: Investasi Sejak Tahun 1987, dari Ratusan Ribu Jadi Puluhan Juta Rupiah
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?