Suara.com - Pemerintah berencana memulai program makan siang gratis besutan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Setidaknya butuh kurang lebih Rp 253,8 triliun untuk menjalankan program tersebut.
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, pemerintah bakal memberdayakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jalankan program makan siang gratis.
"Rencananya kita formulasikan kalau simulasinya sudah banyak," ujarnya dalam uji coba makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang yang dikutip, Jumat (1/3/2024).
"Kalau SMP, SD, kita relatif punya sistem plan-plan anggaran, salah satunya melalui BOS dan secara spesifik bisa dibuat," sambung dia.
Sebagai informasi, BOS merupakan masuk postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pos APBN ini masuk dalam anggaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Sementara, Airlangga mengaku, pemerintah masih membongkar anggaran APBN 2024 untuk membiayai program makan siang gratis untuk ibu hamil dan bayi lima tahun (balita).
"Kalau yang untuk balita dan ibu hamil, infrastruktur yang ada kita tim PKL. Kita lihat ada instrumen apa yang bisa dimainkan," imbuh Ketua Umum Partai Golkar ini.
Dalam perhitungan Suara.com, pemerintah membutuhkan anggaran program makan siang gratis sekitar Rp 1,05 triliun dalam sehari. Hal itu dihitung berdasarkan asum jumlah calon penerima makan siang gratis sebesar 70,5 juta dikalikan dengan anggaran Rp 15.000 per hari.
Sedangkan, jika dalam sebulan atau 20 hari, maka pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 21,15 triliun. Dan dalam setahun, anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 253,8 triliun dalam menjalankan program makan siang gratis.
Baca Juga: Sosok Bermata Tajam di Samping Prabowo Ini Jadi Sorotan Gibran : Penting
Perlu diingat, perhitungan ini hanya asumsi berdasarkan jumlah penerima dan anggaran yang disediakan pemerintah. Karena, kebijakan makan siang gratis ini belum final, maka bisa saja penerima atau besaran anggaran berubah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya