Suara.com - Pada momen lebaran nanti, biasanya banyak masyarakat balik atau mudik ke kampung halaman. Setidaknya, jutaan orang berbondong-bondong mudik dengan transportasi maupun kendaraan pribadi.
Namun sebelum mudik, Anda harus memastikan aset-aset milik pribadi agar aman selama tinggal di kampung halaman. Salah satu yang harus diperhatikan yaitu aset rumah.
Kepala Wilayah 1 BCA Insurance, Indra Gunawan mengatakan, rumah merupakan aset paling riskan di tengah masa mudik lebaran. Karena, bisa saja ada musibah yang menimpa rumah Anda, mulai dari kebakaran, banjir, hingga kemalingan.
"Pada saat kita mudik rumah kita yang dijaga tapi pasti kan kebanyakan anggota keluarga diajak. Nah itu ada kebutuhan untuk proteksi tersebut. Khususnya pada saat kita mudik kita memastikan aset kita yaitu rumah yang kita tinggali terjaga," ujarnya di Jakarta yang dikutip, Senin (4/3/2024).
Merujuk data BPS, kebakaran merupakan risiko rumah yang terbesar. Maka dari itu, Indra meminta, sebelum masyarakat pergi mudik perlu memperhatikan beberapa hal, mulai dari jaringan kabel hingga pengecekan saklar listrik.
"Tadi itu langkah-langkah preventif untuk meminimalisir risiko tersebut, hanya saja ada beberapa hal yang diluar kontrol kita karena kita kalau berbicara terkait asuransi rumah selain kebakaran bisa aja resiko mengenai huru hara, kebanjiran, kebongkaran, yang paling afdol menurut saya kita memang harus mempunyai asuransi rumah tinggal," ucap dia.
Menurut Indra, jika rumah diasuransikan, maka yang dibebankan bukan aset tanah melainkan nilai bangunan saja. Kendati demikian, aset-aset di dalam rumah seperti furnitur juga menjadi pertanggungan asuransi rumah tersebut.
Hanya saja, aset-aset bergerak seperti handphone elektronik dan kendaraan tidak masuk dalam asuransi rumah.
"Asuransi rumah tinggal kalau dibilang adalah asuransi paling murah dari semua asuransi properti yang ada. Kalau bisa saya bisa gambarkan untuk 1 tahun dengan kita anggap nilai bangunan. Saya bicara nilai bangunan karna asuransi kebakaran kita cover bangunan saja tanpa tanah karna tanah tidak mungkin hilang. Anggap aja Rp 500 juta, per plafon Rp 150 ribu saja biayanya," pungkas dia.
Baca Juga: Hunian Vertikal Diharapkan Kurangi Backlog Rumah yang Tembus 1,2 Juta Unit
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
BTN Catatkan Laba Bersih Rp 2,91 Triliun Hingga November 2025
-
Menko Airlangga Ngeluh Harga Mobil-Motor Murah Bikin Jakarta Macet
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Target Harga DEWA, Sahamnya Masih Bisa Menguat Drastis Tahun 2026?
-
Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
-
Pemerintah Bidik Gig Economy Jadi Mesin Ketiga Pendorong Ekonomi Nasional
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Jelang Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun
-
Menko Airlangga Puja-puji AI, Bisa Buka Lapangan Kerja
-
Hans Patuwo Resmi Jabat CEO GOTO