Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berencana ingin menaikkan setoran pembayaran pajak atau rasio pajak di dalam negeri ketika dirinya menjadi Presiden RI. Bahkan Calon Presiden nomor urut 02 itu telah meminta pendapat kepada pakar-pakar ekonomi untuk rencana tersebut.
Dalam hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, kondisi perpajakan di Indonesia. Menurut Sri Mulyani, kekinian pihaknya masih sulit untuk menaikkan rasio pajak di dalam negeri.
Sebab, masalanya terdapat basis perpajakan Indonesia, di mana sebanyak 47 persen ekonomi RI tidak masuk dalam basis perpajakan.
"Kita (RI) masih sulit sekali naikkan rasio pajak," ujar Sri Mulyani dalam kesempatan Mandiri Investmen Forum, di Jakarta yang dikutip, Kamis (7/3/2024).
Kemudian, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, dengan banyaknya insentif pajak dari pemerintah, berimbah pada setoran pajak yang hanya 53 persen.
"Ini terjadi karena banyaknya ekonomi informal dan pengecualian perpajakan dalam kebijakan dan regulasi," jelas dia.
Meski begitu, Sri Mulyani masih optimis rasio pajak bisa kembali naik. Hal ini terlihat, pemerintah berhasil menaikan kembali rasio yang sempat drop selama pandemi.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, rasio pajak pada tahun 2019 mencapai 9,77 persen dari PDB, kemudian turun menjadi 8,32 persen pada tahun di mana covid-19 melanda. Setelah itu, rasio pajak kembali naik menjadi 9,12 persen pada 2021 serta 10,39 persen pada 2022,
Namun, rasio pajak kembali drop ke 10,21 persen dari PDB pada tahun lalu.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia dari Kondektur Angkot Hingga Jadi Menteri Kepercayaan Jokowi
"Kalau melihat tax ratio yang sempat turun sangat tajam akibat pandemi, kini kita kembali mengakselerasi kembali. Kita juga memperkecil defisit kita sehingga mampu kita turunkan sampai hampir keseimbangan primer positif atau surplus. Ini pertama kalinya dalam 12 tahun anggaran kita," beber dia.
Sebelumnya, Prabowo Subianto tengah bergerilya mencari sosok yang cocok untuk membantunya setelah sah menjadi Presiden RI.
Bahkan Calon Presiden Nomor Urut 02 ini sempat bertanya kepada Menteri BUMN Erick Thohir perihal kandidat yang cocok menjadi Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
"Saya juga tidak tahu, baru tadi, beliau orangnya genuine, simpel, apa adanya dia tidak menutup-nutupi," ujar Erick dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T