Suara.com - Pendidikan merupakan fondasi utama dalam pembangunan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Meskipun begitu, Indonesia masih dihadapkan pada realitas yang sulit diabaikan yakni kesenjangan pendidikan.
Fenomena ini terus menjadi tantangan global yang memerlukan perhatian serius dan tindakan kolektif. Kesenjangan pendidikan mencakup berbagai aspek, mulai dari aksesibilitas hingga kualitas pendidikan.
Data yang diterbitkan pada tahun 2022 mengungkapkan situasi yang mendalam dan memprihatinkan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Sebanyak 3.847.780 anak di Indonesia dinyatakan sebagai anak putus sekolah pada tahun itu.
Angka ini terdiri dari 491.311 anak usia sekolah yang mengalami drop out pada tahun ajaran baru, terbagi menjadi 252.991 anak putus sekolah di tengah jenjang dan 238.320 anak usia sekolah yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Sementara itu, terdapat 3.356.469 anak usia sekolah yang sudah drop out pada tahun-tahun ajaran sebelumnya.
“Sejumlah besar anak-anak di berbagai wilayah di Indonesia masih menghadapi kesulitan dalam mengakses pendidikan yang layak. Inilah yang mendorong PT Digital Aplikasi Indonesia (DAI) menghadirkan aplikasi bernama Guruku.com. Kami berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi,” ujar Cici Ari Setiani selaku Direktur Marketing Guruku.com ditulis Selasa (26/3/2024).
Guruku.com merupakan aplikasi dengan requirement paling minimum, menggunakan kuota internet paling minimal, serta menggunakan standard pricing paling ekonomis di Indonesia sesuai misi perusahaan untuk menjadi solusi pendidikan untuk masyarakat di daerah tier 2, 3 dan 4.
Visi besar Guruku.com kedepannya adalah mampu menciptakan ekosistem pendidikan digital melalui persiapan SDM guru dan pembangunan infrastruktur digital.
Materi konten yang disajikan dalam aplikasi Guruku.com lebih berkualitas karena penyusun materi merupakan mantan juara OSN di bidangnya, termasuk sejumlah lulusan universitas terbaik dengan IPK minimal 3,0.
Baca Juga: Kuliahnya Bisnis tapi Mau Nyalon Gubernur, Berapa IPK Bobby Nasution?
Tak hanya itu, harga yang ditawarkan untuk paket belajar di Guruku.com jauh lebih terjangkau. Paket tertinggi dan paling komplit hanya Rp400 ribu per siswa untuk durasi belajar selama satu tahun.
“Jika aplikasi belajar yang lain menawarkan Rp1,6 jutaan, paket kami empat kali lebih terjangkau biayanya. Selain konten materi yang berkualitas, kami juga punya added value yang terus diperbarui,” imbuh Cici.
Added value yang dimaksud ialah bonus konten baca tulis Alquran dan strategi hafidz quran, ilmu pendidikan keuangan, ilmu investasi dan trading saham, ilmu retail/UMKM (ilmu memulai usaha/bisnis untuk pemula/pelajar), materi wawasan kebangsaan, dan materi soft skill yang terus diperbarui seperti coding, Microsoft Office, hingga desain grafis. Sasaran program Guruku.com meliputi siswa mulai dari jenjang Paud, SD, SMP, SMA, dan SMK, serta para profesional seperti guru, pra kerja, dan UKM.
Pendidikan non-formal sendiri memiliki peran yang sangat signifikan dalam melengkapi pendidikan formal. Mengingat, tidak semua individu dapat mengikuti pendidikan formal secara penuh karena berbagai alasan, termasuk keterbatasan waktu, keuangan, atau tantangan kehidupan lainnya. Inilah alasan mengapa pendidikan non-formal memegang peranan kunci untuk memberikan peluang belajar kepada semua lapisan masyarakat.
Satu aspek penting dari pendidikan non-formal adalah pelatihan keterampilan. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan tuntutan pasar kerja yang berubah, keterampilan yang relevan menjadi kunci untuk kesuksesan individu. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan investasi dalam program-program pelatihan keterampilan non-formal yang dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia secara keseluruhan.
“Guruku.com pun hadir untuk menghapus stigma bahwa bimbingan pelajaran eksternal yang berkualitas itu mahal. Selain itu, tools yang kami miliki akan membantu pemerintah pada umumnya termasuk para guru. Era sekarang adalah era kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk sama-sama membangun dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” pungkas Cici.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan