Suara.com - Mudik Lebaran 2024 menjelang, dan para pemudik yang mengandalkan mobil pribadi melakukan perjalanan panjang. Bisa saja mencapai ratusan km, dengan cara overland atau jalan darat ditambah lintas laut atau didukung kapal feri.
Dikutip dari rilis resmi Astra Infra sebagaimana diterima Suara.com, demi menjaga kelancaran perjalanan pemudik dengan mobil pribadi yang berkendaraan lintas pulau, diterapkan beberapa peraturan.
Antara lain menyiapkan tiket kapal feri sebelum memulai perjalanan. Yang bisa didapatkan melalui aplikasi atau website ferizy sebelum tiba di pelabuhan.
Pasalnya, saat ini pelabuhan sudah tidak lagi melayani penjualan tiket kapal feri.
Selain itu, pemudik juga perlu memperhatikan penerapan sistem geofencing. Yaitu pembelian tiket tak bisa dilakukan dalam jarak sekitar 4,2 - 4,7 km sebelum pelabuhan untuk rute Merak-Bakauheni.
Apakah itu geofencing?
Pengertiannya adalah cara menentukan zona geografis untuk melacak apakah sebuah mobil meninggalkan atau memasuki zona tertentu.
Dengan geofencing, sistem yang menggunakan sinyal GPS dari perangkat pelacak menentukan lokasi dan menandai batas suatu area. Dan disebut sebagai pagar geografis atau geofencing.
Tujuannya, membuat zona virtual di sekitar lokasi tertentu dalam peta. Sehingga kapan mobil memasuki atau meninggalkan area tertentu bisa dideteksi pergerakannya.
Baca Juga: Jumlah Pemudik Bermotor Menurun, Menhub Apresiasi Kementerian Ini
Dalam konteks Mudik Lebaran 2024, sistem ini termasuk dalam skema untuk menghindari terjadinya penumpukan di titik atau lokasi tertentu sehingga tidak terjadi perlambatan perjalanan.
Bila dihubungkan kepada pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) dari mobil pribadi yang digunakan dalam Mudik Lebaran, skema geofencing dan gaya mengemudi eco-driving bisa lebih menghemat konsumsi BBM.
Astra Infra mengimbau para pengguna jalan tol terutama yang akan melakukan penyeberangan memperhatikan beberapa poin penting ini:
Persiapkan pengemudi dan mobil
- Kondisi kendaraan dalam keadaan prima, antara lain memastikan tekanan ban, kondisi mesin, hingga kondisi rem kendaraan.
- Kondisi fisik pengemudi juga perlu diperhatikan agar pemudik dapat mengendarai kendaraan dengan fokus dan tetap waspada.
- Hal ini sangat penting diperhatikan oleh pemudik mengingat faktor utama terjadinya kecelakaan salah satunya
disebabkan kondisi kendaraan yang tidak siap dan pengemudi yang mengantuk atau kelelahan.
Persiapkan sarana pendukung bermobil di ruas tol
- Pastikan BBM cukup demikian pula bila menggunakan mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) kondisi baterai juga penuh.
- Saldo kartu uang elektronik mencukupi total penggunaan ruas jalan tol dari gerbang tol (GT) awal sampai akhir dengan sistem tap in dan tap out.
- Membawa bekal secukupnya untuk mengantisipasi kepadatan di rest area.
Persiapkan tiket kapal feri
- Silakan membeli tiket penyeberangan melalui aplikasi atau website ferizy sebelum tiba di pelabuhan.
- Perhatikan penerapan sistem geofencing, di mana pembelian tiket tak bisa dilakukan dalam jarak sekitar 4,2 - 4,7 km sebelum pelabuhan untuk rute Merak-Bakauheni.
Berita Terkait
-
Modal Nabung Rp2,5 Juta selama Empat Tahun, Ini 5 Mobil Bekas Ciamik yang Bisa Dibeli
-
Review Nissan March Bekas 70 Jutaan, Biar Pulang Kerja Tak Kehujanan-Kepanasan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta: Tahun Muda Bukan Toyota, Fitur Canggih Pas Buat Keluarga
-
5 Mobil Bekas Murah 1000cc Mulai Rp30 Jutaan: Mungil Tak Boros Garasi, Irit, dan Harga Terjangkau
-
Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia