Suara.com - Masa Mudik Lebaran 2024 kini telah bergerak ke arah periode Balik Lebaran 2024. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon, Jawa Barat memberangkatkan penumpang kembali ke luar wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Dikutip dari kantor berita Antara, penumpang yang melakukan perjalanan dari seluruh stasiun di wilayah Daop 3 Cirebon meningkat 93,1 persen pada masa arus Balik Lebaran 2024 atau H+3 Lebaran.
“Dibandingkan realisasi pada 2023 dalam periode yang sama, peningkatan jumlah penumpang hari ini naik 93,1 persen,” jelas Rokhmad Makin Zainul, Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon.
Berdasarkan pemantauan saat ini, penumpang yang diberangkatkan menggunakan kereta api (KA) jumlahnya mencapai 5.809 orang dan diproyeksikan dapat terus bertambah sampai malam nanti.
Ada pun lonjakan penumpang saat masa arus Balik Lebaran 2024 di wilayah Daop 3 Cirebon terjadi pada H+2 Lebaran atau Jumat (12/4/2024), yang totalnya mencapai 11.313 penumpang.
“Peningkatan tertinggi terjadi kemarin, kami mencatat lonjakan penumpang yang naik dari semua stasiun meningkat sebesar 109,7 persen,” tandas Rokhmad Makin Zainul.
Ia menambahkan, jika diakumulasikan selama arus Balik Lebaran 2024, maka rata-rata penumpang yang meninggalkan wilayah Cirebon menyentuh angka 11.000 orang per hari.
Para penumpang ini melakukan perjalanan menuju daerah asal seperti Jakarta, Bandung hingga kota-kota yang berada di Jawa Tengah.
Sedangkan kurun 31 Maret-13 April 2024, penumpang yang sudah melakukan perjalanan menggunakan transportasi KA dari stasiun di wilayah Daop 3 Cirebon tercatat sebanyak 79.340 orang.
Baca Juga: Mampukah Kawasan Gunung Bromo Mengulang Kesuksesan Lebaran 2023 dengan Meraup Rp 14 Miliar?
“Sampai hari ini untuk total tiket yang telah terjual sebanyak 40.119 tiket atau 43,3 persen, dari total tiket yang disediakan yakni sebanyak 91.720 tiket,” demikian detail penjualan tiket Daop 3 Cirebon untuk Balik Lebaran 2024.
“Kami terus meningkatkan pelayanan, karena peningkatan jumlah penumpang arus balik ini diperkirakan akan terus bertambah hingga esok,” ujar Rokhmad Makin Zainul.
Berita Terkait
-
Sengkarut Haji Era Yaqut: Tak Cuma Kuota, Katering hingga Akomodasi Jemaah Diduga Jadi Bancakan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Skandal Haji Rp1 Triliun: KPK Panggil Kakanwil Kemenag Jateng, Jejak Eks Menag Yaqut Terendus?
-
Borok Baru Terkuak, KPK Endus Kuota Petugas Haji 2024 Juga Jadi Bancakan
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Pembobolan Rp 70 Miliar di RDN BCA Akibat Serangan Siber, Pihak Ini Tanggung Kerugian Nasabah
-
Bahlil: Biodiesel Bikin Devisa Negara Hemat 40,71 miliar Dolar AS
-
Bahlil: Impor Minyak 1 Juta Barel per Hari Bikin Devisa Negara 'Bocor' Rp 776 Triliun per Tahun
-
Lewat NextDev, Telkomsel Cetak Technopreneurs Unggul dengan Kurikulum Inovasi Berbasis AI
-
Percepat Swasembada Pangan, Mentan Pastikan Indonesia Siap Hentikan Impor Beras
-
OJK: Kerugian Akibat Scam Tembus Rp 6,1 Triliun
-
Izin 190 Perusahaan Tambang Dibekukan, Bahlil: Hutan Rusak, Siapa Tanggung Jawab?
-
Naik 15,6 Persen, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Tembus 7,7 Juta Periode Juli-September
-
PP 39/2025 Terbit, Pemerintah Prioritaskan Stok Batu Bara untuk BUMN Energi dan Industri Strategis
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Akhirnya Ditutup Menguat Didorong Keperkasaan Rupiah