Suara.com - Sebuah fenomena unik di Bali dijumpai saat Libur Lebaran 2024. Yaitu situasi jalan raya tidak begitu ramai atau tidak terjadi kondisi membeludak. Kemudian pesanan wisatawan domestik hanya 10 persen dari kondisi libur Lebaran 2023.
Dikutip dari kantor berita Antara, I Putu Winastra, Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali mengungkapkan bahwa saat ini ada tren baru di mana wisatawan lebih suka mengeksplorasi daerah baru atau yang masih jarang diketahui.
"Saat Lebaran, di jalan tidak begitu ramai karena wisatawan tersebar di Buleleng, Bedugul. Ada daya tarik wisata baru di Singaraja, jadi merata. Segmen pasar domestik berubah, tidak melulu Uluwatu dan Tanah Lot," jelas I Putu Winastra.
Ada pun situasi hanya 10 persen dari kondisi libur Lebaran 2023 yang dipesan wisatawan domestik, ia memaknai sebagai pengingat para agen travel.
"Saya sampaikan bagaimana kami membuat paket berkelanjutan, pengalaman itu yang dicari wisatawan. Ketika orang tinggal di kota, mereka ingin tinggal di rumah penduduk dengan kegiatan-kegiatan tradisionalnya," tandas I Putu Winastra.
Selain itu, Asita Bali belakangan juga memperhatikan konsep berkelanjutan yang menjadi tren. Pasar internasional menilai biro perjalanan berdasarkan paket wisata dan perilaku pemandu yang ramah lingkungan.
Temuan lainnya di lapangan, saat wisatawan domestik atau wisatawan Nusantara (wisnu) semakin sedikit yang menggunakan biro perjalanan wisata, persentase wisatawan internasional atau wisatawan mancanegara (wisman) justru masih 50 persen menggunakan jasa agen travel.
Alasannya, saat menggunakan bantuan media sosial internet dan transportasi daring, tidak sedikit wisman yang kesulitan di jalan. Ada tambahan, terkadang wisatawan justru menyesal karena objek yang dituju tidak sesuai harapan mereka.
"Ketika wisatawan mengandalkan internet, bila ada sesuatu yang tidak sesuai ekspektasi akan ribut-ribut, ini memberi dampak negatif terhadap destinasi. Sedangkan jika ada agen lokal kami bisa mencari solusi ketika produk kita dirasa kurang sesuai," tandas I Putu Winastra.
Baca Juga: 3 Kali Lipat Transaksi SPKLU Terjadi Saat Libur Lebaran 2024, Ini Perincian Kendaraan Hemat
Kemudian, alasan lain berkurangnya minat wisatawan menggunakan biro perjalanan wisata diduga karena akhir 2023 terjadi kemacetan sehingga konsumen memutuskan mengeksplorasi tempat yang tidak ramai dan membuat jadwal sendiri.
Berita Terkait
-
Budaya Cagongjok di Korea, Another Level dari Fenomena Rojali Rohana?
-
Viral! Tren Foto Tengah Malam di Jalan Raya
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Jangan Sampai Kelewatan! Langit Indonesia Bakal Dihiasi Gerhana Bulan 'Berdarah' Akhir Pekan Ini
-
Benarkah Matahari Jatuh di Aceh? Viral di Medsos dan Ini Fakta Sebenarnya!
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Indodax Catatkan Nilai Transaksi Aset Kripto Tembus Rp 15,24 Triliun
-
Sambut HUT ke-130, BRI Jaring Karya Jurnalistik Inspiratif Melalui News Fest 2025
-
Menkeu Purbaya Diminta Moratorium Cukai Rokok, Pengusaha: Industri Padat Karya Bisa Tergerus
-
Perusahaan Milik Elon Musk Pecat 500 Karyawan Via Email, Pesangon Dibayar Akhir November
-
KPR Rumah Minimal Punya Gaji Berapa? Simak Gambarannya di Sini
-
Dituduh Kartel Bunga Pindar, AFPI: Kami Ikuti Arahan OJK Demi Lindungi Konsumen!
-
Industri Horeka RI Wajib Berubah atau Kehilangan Daya Saing
-
Dari Berantas Stunting Hingga Dukung UMKM, Jadi Jurus Jitu BUMN Dorong Ekonomi Lokal
-
IHSG Masih Menghijau di Awal Sesi Perdagangan Senin, Kembali ke Level 7.900
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram