Suara.com - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) ternyata telah menaikkan harga gula di tingkat konsumen yang berlaku dari 5 April sampai 1 Mei 2024.
Kebijakan menaikan harga gula itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi tanpa pemberitahuan kepada masyarakat.
Bapanas menaikan harga acuan pembelian (HAP) gula dari Rp 16.000/kg menjadi Rp 17.500/kg.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, ada alasan harga gula sengaja dinaikan. Salah satunya, harga gula yang memang sudah di atas dari HAP, sehingga perlu relaksasi.
"Dengan begitu kita pastikan gula tersedia dan nggak akan hilang, karena ada relaksasi," ujar Arief di Kantornya, Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Mantan Bos PT RNI ini melanjutkan, kenaikan harga HAP juga imbas dari biaya produksi gula yang tinggi. Kemudian, impor gula konsumsi dari luar negeri juga harga telah tinggi.
"Jadi waktu sebelum Lebaran, relaksasi gula ini sudah kita tetapkan, agar pemenuhan kebutuhan gula selama Lebaran kemarin tercukupi. Terbukti juga kan kemarin Lebaran, gula aman-aman saja," imbuh dia.
Adapun, penetapan harga gula tersebut juga sesuai dari Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Gula Konsumsi lintas kementerian/lembaga pada awal April.
Harga gula tersebut juga untuk wilayah Indonesia Barat dan tengah. Sedangkan, untuk wilayah Maluku, Papua dan wilayah Tertinggal, Terluar, dan Perbatasan dipatok sebesar Rp 18.500 per kilogram.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Fakta Baru di Sidang Sengketa Pilpres, Bansos Pangan Bapanas Bukan Perlinsos
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya