Suara.com - Duta Besar Iran untuk Moskow, Kazem Jalali, mengatakan bahwa situasi tegang di Timur Tengah saat ini bisa diselesaikan jika Israel menghentikan operasi militer mereka terhadap Palestina.
Menurut Jalali, seperti yang dilaporkan Sputnik, alasan utama terus berlanjutnya krisis di wilayah tersebut adalah karena tindakan kejahatan rezim Zionis (Israel) terhadap penduduk sipil, terutama terhadap perempuan dan anak-anak di Gaza.
Dia menekankan bahwa kunci untuk mengatasi krisis saat ini terletak pada mengakhiri genosida terhadap warga Palestina. Jalali juga menyatakan bahwa Iran menganggap tanggapannya terhadap serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus sudah selesai.
Namun, Jalali menegaskan bahwa Iran siap merespons secara serius setiap langkah baru Israel terhadap Iran. Dia juga menyatakan bahwa operasi melawan Israel akan bersifat terbatas dan tidak ditujukan kepada sasaran sipil.
Pada 1 April, Israel melancarkan serangan udara terhadap gedung konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus, menghancurkan gedung tersebut. Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan tujuh anggotanya tewas dalam serangan itu, termasuk dua komandannya.
Pada tanggal 2 April, Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan bahwa serangan itu juga telah menewaskan empat warga Suriah dan melukai 13 lainnya.
Kemudian pada 13 April, IRGC Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel dalam serangan langsung pertamanya di wilayah Israel, menurut data Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan bahwa Israel telah mencegat 99 persen target udara yang ditembakkan Iran, termasuk semua drone. Televisi pemerintah Iran mengatakan semua rudal hipersonik mencapai sasarannya.
Baca Juga: Google Pecat Karyawan karena Blak-blakan Anti Israel
Berita Terkait
-
Erick Thohir Siapkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global
-
Beda Pendidikan Garren dan Greivance Lumoindong: Dua Anak Pendeta Gilbert, Bercita-cita Kuliah di Israel
-
Pemerintah Jangan Ambil Langkah Populis di Tengah Panasnya Iran-Israel
-
Iran-Israel Panas, Pemerintah Harus Jaga Daya Beli Masyarakat Supaya Negara Tak Runtuh
-
Google Pecat Karyawan karena Blak-blakan Anti Israel
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu
-
3 Jenis BBM Shell Ini Masih Langka di Seluruh SPBU