Suara.com - Kerja Sama Operasi (KSO) Subholding Perkebunan Nusantara antara PT Perkebunan Nusantara IV (PalmCo) dengan PT Perkebunan Nusantara I (SupportingCo) dinyatakan efektif. KSO ini mengantarkan Indonesia memiliki badan usaha yang mengelola perkebunan sawit terluas di dunia melalui PalmCo.
Efektivitas KSO antara PalmCo dan SupportingCo sendiri ditandai dengan penandatanganan Berita Acara (BA) Penetapan Tanggal Efektif KSO Kebun, PKS dan PKO antara kedua entitas di Agro Plaza, awal April lalu. BA Efektif ditandantangani langsung oleh Direktur Utama PalmCo Jatmiko Santosa dan Dirut SupportingCo, Teddy Yunirman Danas.
Turut hadir menyaksikan penandatangan Wakil Direktur Utama PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna dan Direktur Produksi & Pengembangan, Mahmudi. Denaldy menyebutkan dengan efektifnya KSO dapat membawa manfaat bagi PalmCo dan SupportingCo.
Untuk PalmCo, di samping pentasbihan menjadi perusahaan yang mengelola kebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu Ha dan diharapkan menyentuh 708 ribu Ha dalam satu dasawarsa, KSO juga menyimpan potensi peningkatan produktvitas melalui penurunan disparitas serta cash cost.
Sedangkan bagi SupportingCo, pendapatan yang diterima melalui KSO diharapkan mampu menjadi salah satu source dalam melakukan turn around atas komoditas yang dikelola.
“Kita harapkan dengan KSO ini maka kedua subholding semakin dapat berkontribusi maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan,” sebut Denaldy ditulis Senin (22/4/2024).
Sementara itu, agar tujuan tersebut dapat tercapai, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyampaikan, di masa awal KSO efektif maka pengaturan dan penempatan Manajemen KSO menjadi prioritas awal dalam penerapan strategi.
“Regional SupportingCo eks (sebelumnya) PTPN I (Aceh) dan eks PTPN II (Sumatera Utara) dipimpin Regional Manajemen/RM eks PTPN I Langsa. Selanjutnya, Regional eks PTPN VII (Lampung) dan Eks PTPN VIII (Jawa Barat) di pimpin oleh RM eks PTPN VII khusus sawit. Untuk komoditas lain, diatur oleh RM eks PTPN I,” beber Jatmiko.
Sedangkan khusus untuk Regional SupportingCo yang masuk sebagai wilayah KSO, eks PTPN XIV, disebutkannya akan dipimpin oleh selevel General Manager. Lebih jauh Jatmiko juga mengatakan pelaksanaan KSO Operasional akan dilandaskan pada best practices yang ada di PalmCo serta mengedepankan integritas, ketaatan SOP, hingga validitas data.
Baca Juga: Dukung PSN PTPN, Pemerintah Tetapkan Relaksasi BPHTB
“Manajemen berkomitmen memberikan perlakuan yang sama dengan yang ada di PalmCo, dan berharap KSO akan memberikan manfaat nyata dalam waktu yang cepat,” imbuhnya.
Jatmiko juga menegaskan bahwa KSO yang berlangsung selama dua puluh lima tahun tersebut, tidak mengubah status karyawan SupportingCo.
“Karyawan tetap memiliki hubungan ketenagakerjaan dengan masing-masing perusahaan asal, termasuk atas ketentuan hak dan kewajiban. Namun dari sisi komando, maka pasca efektif, KSO garis komandonya adalah kepada jajaran Direksi PalmCo,” terang Jatmiko.
Senada dengan Denaldy dan Jatmiko, Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mahmudi, meyakini KSO akan membantu pencapaian sasaran, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
“Saya percaya dengan pembagian leadership Regional KSO dan disiplin best practices yang dilandasi tata kelola yang baik, maka target on farm dan off farm jangka pendek dapat dipenuhi. Termasuk tantangan mendasar dalam menata komposisi umur tanaman,” sebut Mahmudi.
PTPN IV PalmCo dan PTPN I SupportingCo yang baru terbentuk sebagai subholding pada Desember 2023, merupakan aksi korporasi PTPN Grup sebagai bagian dari Program Strategis Nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing