Suara.com - Baru-baru ini, sebuah unggahan video yang menyatakan bahwa sejumlah nasabah bank BUMN kehilangan uang yang disimpan di rekening menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut dijelaskan bahwa kehilangan uang yang dialami nasabah merupakan efek oknum pemerintah semasa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dinilai menghabiskan biaya besar akibat alokasi bantuan sosial (bansos).
Kenyataannya, narasi video tersebut telah dinyatakan hoaks oleh platform turnbackhoax.id. Pemilik akun Instagram yang mengunggah video tersebut akhirnya meminta maaf atas kegaduhan yang dibuat di postingannya.
Di sisi lain, kasus kehilangan saldo rekening memang marak terjadi belakangan ini. Modusnya pun beragam, pelaku meminta korban untuk mengunduh file apk dengan modus undangan pernikahan, kurir paket, atau e-tilang. Ada pula modus manipulasi lewat telepon sehingga korban memberikan kode one-time password (OTP) dan pelaku dapat menguras rekening korban.
Lantas masih amankah menyimpan uang di Bank di tengah berbagai modus penipuan tersebut?
Pengamat Ekonomi, Piter Abdullah mengungkapkan, saat ini, menabung di bank masih sangat aman. Masyarakat disebut tak perlu khawatir dan harus tetap percaya terhadap kinerja perbankan nasional.
"Menyimpan uang di bank sangat aman. Malah dibandingkan emas, simpanan di bank Lebih likuid bisa digunakan untuk belanja dengan kartu debit," tutur Piter Abdullah saat dihubungi pada Senin, (29/4/2024).
Piter menegaskan, perbankan nasional hingga saat ini, masih menjadi tempat yang aman untuk menyimpan uang. Pasalnya, perbankan adalah lembaga keuangan yang diawasi dengan ketat oleh regulator.
"Bank adalah lembaga keuangan yg sangat ketat diawasi," ujar Piter.
Sementara terkait maraknya penipuan, menurut Piter, kebanyakan kasus ini terjadi dengan modus rekayasa sosial atau social engineering psikologis korban untuk membocorkan data pribadi.
Baca Juga: Alipay+ dari China Mau Masuk Indonesia, BI: Belum Ajukan Izin!
Oleh karena itu, Piter mengingatkan agar nasabah tetap hati-hati. Pilihlah bank yang sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS. LPS sendiri merupakan sebuah lembaga independen yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan kepercayaan nasabah atau masyarakat terhadap bank. Dengan begitu, keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional dapat dijaga oleh bank.
Untuk nilai simpanannya, yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank paling maksimal adalah saldo Rp2 miliar. Jika simpanan melebihi Rp2 miliar, maka akan diselesaikan oleh tim likuidasi berdasarkan likuidasi kekayaan bank. Simpanan nasabah bank konvensional yang dijamin LPS berbentuk: tabungan, deposito, giro, sertifikat deposito, dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Selain itu, simpanan nasabah bank syariah juga dijamin oleh LPS, seperti giro berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah, tabungan dan deposito berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah, serta simpanan berdasarkan prinsip syariah lainnya.
Diketahui, belakangan ini banyak sekali bank digital yang menawarkan bunga lebih tinggi dari bunga pinjaman yang dijamin oleh LPS. Tak tanggung-tanggung bunga yang ditawarkan mencapai 8%.
"Bunga deposito kalau sudah terlalu tinggi, misa di atas 10%, wajib diwaspadai. Karena kalau bunganya di atas LPS. ada risiko tabungan kita tidak dijamin oleh LPS. Tapi itu kejadiannya kalau banknya kolaps," kata dia.
Dia menambahkan, nasabah perlu juga bisa memahami kondisi bank. Adapun, untuk bisa memahami kondisi perbankan, nasabah bisa membaca laporan keuangan perbankan. Karena perbankan memiliki kewajiban untuk melaporkan kondisi keuangannya kepada publik. Membaca berita-berita terkai bank tersebut, juga bisa membantu nasabah memahami bagaimana kondisi perbankan.
Berita Terkait
-
Bank Digital Milik Emtek Tawarkan Bunga Tabungan 10%
-
Kasus Pemalsuan, Bareskrim Sita Dokumen Minuta Akta RUPSLB Bank Sumsel Babel
-
Hasil Proliga 2024: Jakarta LavAni Atasi Perlawanan Palembang Bank Sumsel Babel
-
Viral Saldo Rekening Hilang, Begini Saran BRI agar Uang Tetap Aman di Bank
-
Apresiasi AgenBRILink, BRI Serahkan Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Program Super AgenBRILink
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Harga Perak Mulai 'Dingin' Setelah Penguatan Berturut-turut
-
Perbaikan Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi Diperpanjang Sepekan, Cek Rutenya
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia