Suara.com - Para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mendapatkan Edukasi agar terus berkembang maju.
Dikutip dari kantor berita Antara, Zudan Arif Fakrulloh, Penjabat Gubernur Sulawesi Barat dalam mengedukasi menyampaikan bahwa permasalahan UMKM di Indonesia pada umumnya sama, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), modal, jaringan dan pemasaran.
“DibutuhkanSDM yang tangguh serta pola pikir yang baik, yaitu melihat berbagai peluang atas potensi yang dimiliki daerah dalam mengembangkan UMKM,” paparnya.
"Harus berpikir ke usaha lainnya. Merintis UMKM yang kuat butuh SDM yang kuat dan tangguh. Jadi, pola pikir harus diperbaiki dan SDM harus memiliki cara pandang yang bagus," lanjut Zudan Arif Fakrulloh.
Terkait modal, bisa diperoleh dari bantuan pemerintah, swasta atau perbankan.
"Pemerintah daerah memberikan hibah ke berbagai usaha usaha yang diajukan satu tahun sebelumnya. Bisa melalui perbankan dan bisa melalui KUR mikro," tukas Zudan Arif Fakrulloh.
Ia juga meminta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di seluruh kabupaten di Sulbar agar membuka ruang bagi UMKM dalam bekerja sama menawarkan produk UMKM.
Produk ini bisa dipasarkan dalam acara-acara rapat, termasuk produk suvenir agar dibuat lebih beragam.
"Selain kain tenun juga bisa menyajikan kopi Mamasa dan produk Sulbar lainnya. Ini yang perlu kita dukung dan ini konkrit mengembangkan UMKM," tandas Zudan Arif Fakrulloh.
Untuk pemasaran ,1,4 juta penduduk Sulbar sudah cukup dengan mengembangkan UMKM lokal.
Di era sekarang, perkembangan teknologi sangat memudahkan UMKM lokal menjangkau pasar internasional melalui platform digital yang dirancang oleh pemerintah daerah.
"Silakan jual melalui platform itu dan harus didukung. Ini bisa produk lokal ke internasional. Buat platform Sulbar Pedia. Platform ini menjadi penting dan hal ini sangat mudah," ungkap Zudan Arif Fakrulloh.
Berbincang soal kemasan, ia melihat terdapat peluang yang belum disentuh di Sulbar, yaitu UMKM yang khusus membuat kemasan.
Hal ini bisa membantu UMKM di Sulbar sebab kebanyakan masih menggunakan kemasan yang diperoleh dari luar daerah.
"Mestinya UMKM membuat industri kemasan sebab saya lihat di Sulbar belum ada, dan ini bisa membantu UMKM," tutup Zudan Arif Fakrulloh.
Berita Terkait
-
BRI Umumkan Dividen Interim 2025 Rp137 per Saham, Didukung Laba Rp41,2 Triliun
-
Makin Mudah, Begini Cara Beli Barang dari Luar Negeri untuk Pelaku Usaha
-
Badan Gizi Nasional Dorong UMKM dan Masyarakat Lokal Jadi Tulang Punggung Program MBG
-
PaDi Business Forum & Showcase 2025: PaDi UMKM Ciptakan Transaksi Hingga Tembus Rp993 Miliar
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian NRB Lewat Sinergi Pusat dan Daerah
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!