Suara.com - Emiten e-commerce milik Grup Djarum yakni PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli harus gigit jari sepanjang 3 bulan pertama tahun ini.
Pasalnya emiten dengan kode saham BELI ini harus mencatatkan rugi bersih sedalam Rp691,29 miliar.
Meski demikian rugi bersih ini masih lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp878,17 miliar.
Mengutip laporan keuangan BELI di Bursa Efek Indonesia (BEI) Sabtu (4/5/2024) kondisi ini membuat akumulasi kerugian atau defisit perseroan kembali turun 2,9 persen dibanding akhir tahun 2023 yang menyentuh Rp24,185 triliun pada akhir Maret 2024.
Secara rinci pendapatan BELI sebesar Rp3,923 triliun pada kuartal I 2024. Hasil itu tumbuh 2,45 persen dibanding capaian kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp3,829 triliun.
Pendapatan ini diperoleh dari toko fisik yang naik 31,7 persen secara tahunan menjadi Rp1,336 triliun pada kuartal I 2024.
Senada, pendapatan dari lini usaha institusi melonjak 155,2 persen secara tahunan menjadi Rp1,072 triliun.
Tapi pendapatan dari ritel daring merosot 33,4 persen secara tahunan menjadi Rp1,761 triliun.
Menariknya, total beban pokok pendapatan dapat ditekan 2,1 persen secara tahunan menjadi Rp3,81 triliun pada kuartal I 2024.
Baca Juga: Penyebab Masyarakat Lebih Pilih COD Saat Belanja Online
Alhasil, laba kotor terkerek 28,5 persen secara tahunan menjadi Rp742,87 miliar pada akhir Maret 2024.
Walau beban usaha turun 5,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,367 triliun pada kuartal I 2024. Tapi emiten grup Djarum ini tetap menderita rugi sebesar Rp624,78 miliar.
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 33,9 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp6,695 triliun pada akhir kuartal I 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 4,5 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp8,196 triliun pada akhir Maret 2024.
Patut dicermati, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi sepanjang kuartal I 2024 menyentuh Rp715,53 miliar.
Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya Rp10,745 triliun pada kuartal I 2024.
Pada saat yang sama, pembayaran kepada pemasok mencapai Rp10,1 triliun.
Selain itu, BELI membayar kepada karyawan Rp595,4 miliar dan beban operasional sebesar Rp746,09 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam